Hidayatullah.com—Seorang pengusaha India dijatuhi penjara seumur hidup setelah meletakkan surat pembajakan pesawat palsu di toilet pesawat Jet Airways jurusan Delhi-Mumbai.
Birju Salla mengatakan dengan tindakannya itu dia berharap maskapai penerbangan tersebut akan menutup operasionalnya di Delhi dan pacarnya –seorang pramugari Jet Airways– akhirnya mau pindah tinggal bersamanya di Mumbai.
Selain penjara, dia juga diwajibkan membayar denda 50 juta rupe (Rp10,2 miliar), lansir BBC Rabu (12/6/2019).
Salla merupakan orang pertama yang diadili berdasarkan undang-undang antipembajakan India yang baru. Undang-undang itu memberikan hukuman paling ringan penjara seumur hidup dan paling berat hukuman mati.
Pebisnis itu mengaku menulis dan mencetak surat berisi ancaman itu di kantornya di Mumbai sebelum terbang pada Oktober 2017.
Dalam surat itu dia menulis bahwa 12 pembajak dan beberapa alat peledak berada di dalam pesawat, dan menuntut agar penerbangan tersebut dialihkan ke wilayah Kashmir yang diduduki Pakistan.
Salla ditangkap setelah pesawat itu mendarat darurat di Ahmedabad, 483 mil dari tujuan sebenarnya.
Ketika itu, Salla memiliki hubungan asmara di luar nikah dengan seorang pramugari Jet Airways asal Delhi.
Salla dikabarkan meminta wanita itu agar pindah ke Mumbai dan tinggal serumah dengannya. Namun, wanita tersebut menolak. Dengan memimbulkan masalah terhadap maskapai tempat kekasihnya bekerja, Salla berharap dia akan kehilangan pekerjaan dan akhirnya mau pindah tinggal bersamanya.
Seorang penyidik mengatakan kepada AFP bahwa meskipun Salla tidak melakukan pembajakan yang sebenarnya, menaruh surat berisi ancaman seperti itu dianggap sebagai upaya pembajakan berdasarkan UU antipembajakan yang baru diimplementasikan India.
Hakim memutuskan dari denda yang dijatuhkan kepada terpidana, masing-masing pilot pesawat yang bersangkutan anak menerima 100.000 rupe (Rp20,5 juta) sebagai kompensasi “tekanan batin” yang mereka rasakan akibat ancaman pembajakan itu. Setiap pramugari/ra yang bertugas juga akan diberikan kompensasi serupa sebesar 50.000 rupe. Sementara setiap penumpang mendapat 25.000 rupe.
Rohit Verma, pengacara Salla, mengatakan akan banding keputusan hakim tersebut.
Jet Airways, yang pernah menjadi maskapai penerbangan India terbesar kedua, menangguhkan semua penerbangan domestik dan internasional awal tahun ini setelah terus mengalami kesulitan keuangan.*