Hidayatullah.com- Baitul Wakaf kembali menggelar Aksi Wakaf Talk. Kali ini mengangkat tema “Wakaf Spiritual dan Social Responsibility”.
Acara yang dilakukan melalui zoom meeting ini berlangsung pada Kamis (14/05/2020) dari pukul 15.45 hingga 17.40 WIB.
Acara ini mendiskusikan sekaligus sharing mengenai wakaf produktif dan perannya di tengah pandemi.
Tiga narasumber dihadirkan dalam Aksi Wakaf Talk kali ini, Juris E Robbyantono dari Komisioner BWI, Asih Subagyo selaku Pembina Baitul Wakaf, dan Heppy Trenggono yang merupakan President Indonesia Islamic Bussiness Forum (IIBF) dan dimoderatori oleh Rama Wijaya.
“Kesadaran berwakaf Indonesia masih rendah berbeda dengan zakat yang merupakan kewajiban sedangkan wakaf kerelaan.
Karena orang yang berwakaf berarti melepaskan dan sepenartanya dan diserahkan pada Allah, maka di sinilah wakaf menjadi instrumen tertinggi dalam filantrophi Islam,“ ujar Robby.
Ia menilai, wakaf di sejumlah negara mayoritas Muslim telah menjadi primadona dalam membangun ekonomi umat karena dikelola secara produktif. Johor Malaysia, Turki sudah maju wakafnya. Di Arab Saudi, Zam Zam Tower dibangun di atas tanah wakaf,” jelas Robby.
Sementara itu, Presiden Indonesia Islamic Bussiness Forum (IIBF) menyebutkan meski potensi wakaf Indonesia besar, tapi belum dikelola secara produktif.
Heppy menyarankan agar manajemen wakaf masuk ke episentrum ekonomi agar bisa lebih berkembang dan produktif.
Episentrum yang dimaksud Heppy adalah dunia bisnis dan investasi.
“Bisnis dan investasi, itu nanti yang akan menggerakan, menarik, dan tumbuh. Kalau kita masuk ke situ, wakaf produktif akan terjadi,” ujar Heppy dalam presentasinya.* (Kiriman Rama/Baitul Wakaf)