Hidayatullah.com—Pemeriksaan suhu tubuh sebelum memasuki lingkungan sekolah dan makan di kelas ketika jam istirahat merupakan kebiasaan baru yang akan diterapkan ketika para pelajar di Malaysia kembali ke bangku sekolah.
Menteri Pendidikan Dr Mohd Radzi Md Jidin mengatakan bahwa panduan baru menyatakan guru bertugas memeriksa suhu tubuh murid ketika akan memasuki sekolah dan apabila ada yang menunjukkan gejala Covid-19 maka akan diambil tindakan lebih lanjut.
“Kami juga mengetahui bahwa sejumlah siswa berangkat ke sekolah dengan berjalan kaki atau naik sepeda dan suhu badannya bisa naik di atas 37,5 derajat Celcius…, jadi para siswa itu akan diminta beristirahat agar suhunya kembali normal sebelum kemudian diperiksa lagi.”
“Setiap sekolah akan memiliki sebuah ruang isolasi. Apabila siswa menunjukkan gejala mereka akan dibawa ke sana dan sekolah, selain mengontak orangtua murid juga akan mengontak petugas kesehatan terdekat untuk tindakan lebih lanjut,” kata Dr Mohd Radzi kepada jurnalis Bernama ketika melihat persiapan pembukaan kembali SMK Engku Husain di Semenyih hari Rabu (3/6/2020).
Panduan kebiasaan baru di sekolah setebal 34 halaman, yang disusun bersama dengan Kementerian Kesehatan dan Majlis Keselamatan Negara (MKN), akan dibagikan ke sekolah-sekolah mulai hari Kamis ini. Panduan itu juga bisa dilihat di website Kementerian Pendidikan.
Guna menjaga jarak sosial, meja masing-masing siswa akan diberi jarak 1 meter dan siswa yang tidak muat ditampung di dalam kelas ditempatkan di ruangan lain. Ketentuan serupa berlaku di ruang laboratorium.
Pihak sekolah juga akan menempatkan tanda-tanda berupa arah panah yang mengatur arus pergerakan siswa agar tidak terjadi kerumunan.
Meja di ruang guru juga harus diberi jarak satu dengan lainnya, dan apabila tidak mencukupi mereka ditempatkan di ruangan lain.
Aturan serupa diberlakukan di pelajar yang tinggal di asrama. Tempat tidur mereka harus diberi jarak dan tidak boleh terjadi kerumunan ketika makan di ruang makan.*