Hidayatullah.com–Presiden Amerika Barack Obama menyatakan, keputusan ketua otoritas Palestina, Mahmud Abbas membentuk pemerintahan bersatu dengan gerakan Hamas, merupakan langkah berbahaya dan tidak bermanfaat, dan akan menghambat perundingan dengan “Israel”.
Dalam konferensi persnya, hari Jumat (25/04/2014) dengan koleganya dari Korea Selatan, Park Giyun, Obama menyebutkan, dua pihak bisa jadi memerlukan jeda, dengan menghentikan perundingan beberapa waktu mencari alternative solusi.
“Mungkin akan ada suatu titik di mana hanya perlu ada jeda dan kedua belah pihak perlu melihat alternatif,” ujarnya dikutip Reuters.
Obama menegaskan bahwa upaya merealisir perdamaian masih berjalan untuk kepentingan dua pihak.
Sebaliknya, rekonsiliasi Hamas dan Organisasi Pembebasan Palestina (POL) disambut hangat wakil negara-negara Islam.
PM Yordania, Abdullah An-Nasur menyampaikan apresiasi kepada koleganya, PM Palestina Ismail Haniyah, atas tercapainya kesepakatan rekonsiliasi Palestina.
Dalam pembicarannya dengan Haniyah, Jumat (25/04/2014) dikutip Pusat Informasi Palestina (PIC), An-Nasur menegaskan, dengan niat baik dan langkah serius, serta sejumlah konsesi bersama, dicapai persatuan nasional, ini merupakan hasil yang penting.
Menurutnya, kita perlu bersatu di fase ini dibandingkan dengan sebelumnya, ditegaskan Nashur bahwa persoalan Palestina tetap menjadi prioritas Yordania, terutama persoalan Al-Quds.
Respon silih berganti datang juga datang dari pimpinan resmi Arab atas tercapainya rekonsiliasi.
Dubes Palestina di Tunisia, Salman Harfi, menyampaikan terimakasih kepada Ketua Gerakan Kebangkitan Tunisia, Syeikh Rashid Al-Ghanusi, atas upayanya dalam Deklarasi Rekonsiliasi Palestina di Gaza, Rabu lalu.
Misy’al memaparkan kepada Syeikh Ghanusi mengenai perkembangan terkini Palestina, dan mengapresiasi upaya beliau dalam mendekatkan dua gerakan Hamas-Fatah, lewat komunikasi dengan kedua pihak.
Dalam konteks terkait, Dubes Palestina di Tunisia, Salman Harfi menyampaikan apresiasi kepada syeikh Ghanusi atas peran beliau merealisir rekonsiliasi Palestina, saat pidato beliau dalam peresmian kantor baru Dubes Jerman di Tunisia.
Dalam pesan yang disampaikan kepada Misy’al, Syeikh Ghanusi menyatakan, perpecahan antara elemen nasional hanya mengantar kepada kelemahan persoalan Palestina, dan tidak ada cara lain bagi elemen Palestina kecuali bersatu, bersepakat dan rekonsiliasi, menerima satu sama lain.*