Hidayatullah.com– Tim penyelamat yang mencari korban selamat setelah sebuah tempat keramat Syiah di Iraq yang sebagian runtuh berhasil menemukan tiga mayat lagi, sehingga jumlah korban tewas menjadi tujuh.
Empat wanita dan seorang anak termasuk di antara mereka yang tewas ketika tanah longsor melanda Qattarat al-Imam Ali pada hari Sabtu, kata Direktorat Jenderal Pertahanan Sipil.
Tiga anak lainnya diselamatkan dan dibawa ke rumah sakit, lansir BBC Senin (22/8/2022).
Gunungan tanah yang berada di sebelah tempat ziarah itu, 28 km sebelah barat Karbala, diyakini runtuh karena tingkat kelembaban yang tinggi.
“Gunungan itu menampung air dan, malangnya, tidak ada seorang pun yang menyadarinya,” kata Daifallah Naim, seorang perawat di Mobilisasi Rakyat, kelompok paramiliter yang didominasi oleh milisi Syiah.
Pada hari Ahad, Presiden Barham Saleh memuji para petugas penyelamat sebagai pahlawan dan menyatakan belasungkawa kepada korban dan keluarga mereka.
Tokoh Syiah Iraq berpengaruh Moqtada al-Sadr juga menyampaikan belasungkawa, tetapi pada saat yang sama memperingatkan ada “dugaan korupsi” menyelimuti insiden itu, lapor kantor berita pemerintah Iraqi News Agency.
Tempat itu dikeramatkan oleh penganut Syiah karena dianggap dulunya adalah bekas tempat istirahat minum Ali bin Abi Thalib dan pasukannya ketika dalam perjalanan perang tahun 657 Masehi.
Longsoran tanah menimpa bagian atap Qattarat al-Imam Ali, yang kemudian roboh menimpa peziarah Syiah yang ada di dalamnya.
“Kami melanjutkan pencarian korban lainnya,” kata juru bicara pertahanan sipil Jawdat Abdelrahman kepada kantor berita AFP Senin pagi. Saksi mata melaporkan jasad seorang wanita lain masih berada di bawah reruntuhan, tambahnya.*