Hidayatullah.com— Majelis Ulama Indonesia (MUI) akan silaturahim nasional untuk Pemilu damai melibatkan delegasi/utusan dari sejumlah ormas keagamaan dan majelis-majelis lintas agama. Perwakilan agama yang hadir adalah; Islam, Kristen, Katholik, Protestan, Hindu, Budha, dan Konghucu.
Kegiatan yang akan digelar pada Selasa, 16 Januari 2024 di Hotel Syahid, Jl Jenderal Sudirman No Kav 86, Karet Tengsin, Kecamatan Tanah Abang, Jakarta ini akan mengundang para tokoh ormas Islam dan pemuka lintas agama.
Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Buya Amirsyah Tambunan, menyampaikan ucapan selamat atas penyelenggaraan Silaturahim Nasional Forum Lintas Agama untuk Pemilu Damai 2024.
“Menyampaikan selamat atas penyelenggaraan silaturahim nasional dalam rangka Pemilu damai untuk Indonesia yang bermartabat,” kata dia dalam perbicangan dengan MUIDigital pada Senin (15/1/2024).
Buya Amirsyah mendoakan semoga kegiatan tersebut bisa berjalan dengan sukses dan lancar. Dia juga berharap kegiatan tersebut dapat menjaga dan mengawal Pemilu yang damai dan bermartabat. “Semoga berjalan sukses dan lancar,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Sekretaris Jenderal MUI, KH Abdul Manan Ghani menyampaikan kegiatan ini nantinya akan diisi dengan penyampaian dari perwakilan masing-masing majelis agama.
Selanjutnya, kegiatan tersebut akan ditutup dengan deklarasi untuk Pemilu jujur, adil, aman, dan damai.
“Menjelang pesta pemilu, MUI berinisiatif untuk menyelenggarakan forum silaturahim antar majelis agama-agama di Indonesia. Upaya ini ditempuh tidak lain untuk mewujudkan Pemilu yang bermartabat,” katanya melalui siaran pers dikutip laman MUI.
Menurut dia, selain akan dihadiri majelis agama dan organisasi masyarakat, kegiatan silaturahim juga mengundang kehadiran Pemerintah, KPU, Bawaslu, dan juga perangkat keamanan negara. Sebab cita-cita untuk mewujudkan Pemilu damai tidak hanya datang dari masyarakat atau ormas semata, tetapi juga dari unsur Pemerintah.
Sementara itu, Ketua PP Muhammadiyah, Prof. Syafiq A. Mughni menyebut forum Silaturahim Nasional Majelis-Majelis Agama yang diprakarsai oleh MUI sebagai upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
“Untuk mewujudkan Pemilu yang bermartabat, diperlukan kontribusi penuh dari seluruh stakeholder dan lapisan masyarakat. Saya sangat mendukung dan mengapresiasi kegiatan yang dimotori oleh MUI ini,” bebernya.
Selain forum Silaturahim Nasional, kegiatan tersebut juga akan dilanjutkan dengan deklarasi menyongsong pemilu yang jujur, adil, dan damai. Deklarasi ini nanti akan diwakilkan oleh MUI dan segenap ormas dan majelis-majelis Agama.
Prof. Mughni menilai, jelang kontestasi pemilu rawan terjadi gejolak permusuhan, polarisasi, dan isu hoax di tengah masyarakat. Oleh karena itu, langkah strategis MUI menggagas forum silaturahim dalam skala nasional patut mendapatkan apresiasi.
Terlebih menurut dia, peran majelis-majelis agama yang diundang dalam kegiatan tersebut memiliki pengaruh besar untuk masyarakat. Sebab majelis-majelis agama memiliki peran besar untuk di tengah umat mewujudkan pemilu yang damai, adil, dan bermartabat.
“Semangat menjaga kesatuan dan persatuan bisa kita asah dan terus tingkatkan melalui kegiatan yang serupa, sebagaimana yang nanti akan MUI selenggarakan,” jelas Prof. Mughni.*