Hidayatullah.com—Milisi Syiah Libanon, Hizbullah mendesak dunia menghadapi ISIS. Hal ini disampaikan Pemimpin milisi Syiah Hizbullah Hassan Nasrallah Jumat malam (15/08/2014).
Menurut Annahar Daily, Nasrallah memperingatkan bahwa “kebijakan Libanon untuk menjauhkan diri” bukan pendekatan yang “realistis dan benar” guna melindungi negeri itu dari bahaya kaum fanatik ISIS.
Seperti diketahui, kelompok Syiah Iraq dan Suriah adalah kelompok yang paling berkepentingan memusuhi kelompok ISIS, termasuk kelompok oposisi dan mujahidin di Iraq dan Suriah. [baca: Amerika, Iran Bantu Iraq Melawan Pejuang Sunni]
Belum lama ini, kantor berita milik Syiah ABNA, mengabarkan, kelompok bersenjata Syiah ini mengatakan kelompoknya akan terus tinggal di Suriah guna memerangi kelompok milisi Sunni yang kini bertempur melawan rezim tangan besi, Bashar al Assad.
“Perlawanan selalu berada di garis depan membela warga, kota-kota dan negaranya. Gerakan perlawanan Hizbullah tidak akan menunggu strategi lokal tidak juga menunggu kesepakatan atau konsensus, ” ujarnya mengutip surat kabar Libanon, The Daily Star, belum lama ini.
Milisi Syiah Hizbullah dukungan Iran ikut campur tangan pada politik Suriah dan mendukung Bashar yang memerangi rakyatnya sendiri.
Hizbullah ikut campur tangan dan terlibat membantu rezim tangan besi Suriah atas dukungan Syiah sejak krisis politik di Suriah yang bermula dari sebuah demonstrasi damai tahun 2011. Demonstran menuntut diakhirinya dinasti keluarga Assad yang terlalu lama berkuasa di Suriah ujungnya dihadapi senjata oleh Bashar dan berubah menjadi perang negara melawan rakyat.
Negara-negara anggota Uni Eropa telah sepakat memasukkan sayap militer Hizbullah sebagai kelompok teroris, namun pada waktu yang bersamaan justru menolak untuk mengkriminalkan organisasi itu dan masih bersedia melakukan kontak dengan wakil-wakil dari biro politik Hizbullah
Seperti diketahui kelompok pejuang Sunni Iraq selama ini melawan rezim Syiah dukungan Amerika, termasuk ISIS. Hanya saja ISIS berhasil menguasai banyak kota besar di lembah Sungai Tigris dan Eufrat di sebelah utara dan barat ibukota Iraq Baghdad dan sebagian Suriah yang membentang dari perbatasan Iraq di bagi timur sampai Aleppo di barat laut.*