Hidayatullah.com– Sir Keir Starmer menjadi perdana menteri Inggris yang baru menggantikan Rishi Sunak menyusul kemenangan mutlak Partai Buruh atas Partai Konservatif dalam pemilihan umum.
Starmer dalam pidato perdananya di luar kediaman resmi PM Inggris Downing Street No.10 mengatakan negara Inggris memerlukan “big reset”.
“Mengubah suatu negara tidak seperti menekan tombol. Dunia sekarang ini merupakan tempat yang lebih bergejolak. Ini akan memakan waktu cukup lama, namun yakinlah bahwa perubahan akan segera dimulai,” kata Starmer, usai bertemu Raja Charles III dan menerima permintaan kepala negara Inggris itu untuk membentuk pemerintahan.
Hasil perhitungan suara – yang belum selesai – menunjukkan Partai Buruh secara mutlak mengungguli rival utamanya Partai konservatif.
Partai Buruh sudah memastikan 412 kursi di parlemen atau 176 lebih banyak untuk menjadi mayoritas mutlak. Kursinya kemungkinan masih akan bertambah karena perhitungan suara belum tuntas. Ini merupakan salah satu kemenangan terbesar perebutan kursi parlemen sepanjang sejarah Inggris.
Partai Konservatif hanya memperoleh 121 kursi, turun dari 365 kursi pada pemilu lima tahun lalu. Bekas perdana menteri Liz Truss, Penny Mordaunt dan Jacob Rees-Mogg termasuk di antara sejumlah politisi senior Konservatif yang kehilangan kursi mereka di parlemen.
Partai Demokrat Liberal memenangkan 71 kursi.
Nigel Farage dari Reform UK akhirnya mendapatkan kursi di parlemen setelah bertarung 8 kali dalam pemilu, setelah partainya mendapatkan empat kursi.
Partai Hijau juga memperoleh empat kursi, sementara SNP mendapatkan sembilan kursi dan Plaid Cymru empat kursi.
Rishi Sunak menyampaikan permintaan maaf kepada negara dan rakyat Inggris ketika memberikan pidato saat meninggalkan Downing Street. Hari Jumat pagi (5/7/2024) Dia menyatakan mengundurkan diri sebagai perdana menteri sekaligus sebagai pemimpin Partai Konservatif, lansir Independent.*