Hidayatullah.com–Seorang budayawan ‘israel’ Amos Oz menyatakan Negara zionis-israel akan hancur meski dikenal memiliki kekuatan militer udara terkuat di kawasan dan mendapat dukungan luar biasa dari Amerika Serikat (AS).
“Israel kini berdiri di bibir jurang kehancuran,” ujarnya menyampaikan pesimismenya tentang masa depan negara penjajah tersebut dalam sebuah wawancara dengan TV2 Israel.
Pendapat Amos tidak sendirian. Beberapa cendikiawan zionis menyatakan, pendiri ‘israel’ generasi pertama sangat konsen mempertahankan negara penjajah sementara generasi baru zionis lebih memilih melarikan diri ke Jerman.
Mereka dinilai tidak memiliki loyalitas kepada negara bonekanya yang ditegakkan di atas kekuatan terorisme dan senjata. Generasi baru itu tak lagi yakin dengan pembenar-pembenar agama untuk membela ‘israel’.
Sementara menurut pengamat Palestina, Khalid Maali kesaksian orang dalam ‘israel’ sendiri akan rapuhnya ‘israel’ diistilahkan oleh Al-Quran.
Menurutnya, indikator rapuhnya ‘israel’ itu dibuktikan bahwa militer zionis yang sebelumnya tidak tertandingi oleh negara-negara Arab, kini hanya bisa ditandingi oleh puluhan dan ratusan tentara di Libanon Selatan dan Jalur Gaza. Bahkan di perang terakhir di Gaza, tentara ‘israel’ tak bisa berbuat banyak mewujudkan target-targetnya.
Oz melanjutkan pernyataannya, realita yang dihadapi ‘israel’ sangat buruk dan tanpa solusi berdirinya dua negara maka pasti akan berdiri negara rasis atau negara Arab, demikian ia mengistilahkan.
“Anak-anak dan cucu kita akan menyaksikan kondisi yang mengenaskan, “ tegas Oz dikutip PIC.
Menurutnya, elit ‘israel’ tidak paham kecuali bahasa bunuh-membunuh, darah dengan darah. Penyebabnya karena negara Eropa yang menanam negara ‘israel’ di kawasan yang sedang bergolak namun juga suci, maka kemana larinya? Tak ada jalan keluar kecuali perang yang akan menggerus ‘israel’, ujarnya.
Oz menyamakan mafia balas dendam dari kelompok ‘israel’ yang radikal sama seperti kelompok Nazi, tegas Oz.*