Hidayatullah.com–Iraq menangguhkan izin 10 saluran TV satelit, termasuk Al-Jazeera, karena dianggap mendorong “sektarianisme”, kata regulator media negara itu, setelah lima hari berlangsungnya kekerasan menewaskan lebih dari 215 orang.
Kerusuhan berdarah, yang dimulai Selasa lalu, berupa bentrokan mematikan antara pasukan keamanan dan demonstran Arab Sunni anti-pemerintah di Iraq utara, telah menimbulkan kekhawatiran kembalinya konflik sektarian di masa lalu yang menewaskan ribuan orang.
“Kami mengambil keputusan untuk menangguhkan izin beberapa saluran satelit yang mendorong kekerasan dan sektarianisme,” kata Mujahid Abu al-Hail, seorang pejabat tinggi di Komisi Komunikasi dan Media, kepada AFP, dilansir The Sunday Morning Herald, Minggu (28/04/2013).
“Ini berarti menghentikan pekerjaan dan kegiatan mereka di Iraq, sehingga tidak bisa memberitakan peristiwa di Iraq atau sekitarnya,” kata Hail.
Pembekuan izin termasuk Al-Jazeera, media terkenal di dunia Arab, dan Sharqiya, saluran terkemuka di Iraq.*