Senin, 17 Oktober 2005
Hidayatullah.com–Adanya gerhana bulan sebagian pada 17 Oktober 2005 ini sudah tercantum dalam kalender astronomi Institut Teknologi Bandung (ITB). Hendro Setyanto dari Observatorium Bosscha, Bandung juga sudah menginformasikan kejadian alam ini dalam tulisannya di media massa beberapa waktu lalu.
Adapun gerhana bulan sebagian pada 17 Oktober 2005 akan mencapai pertengahan gerhana pukul 19.03 WIB sehingga memungkinkan masyarakat Indonesia untuk melihatnya. Namun, karena hanya sebagian kecil dari permukaan yang memasuki daerah umbra Bumi, maka masyarakat tetap tidak mudah mengenalinya.
Hisab (perhitungan) yang dilakukan para ahli falakiyah NU juga menunjukkan bahwa 17 Oktober 2005 akan terjadi gerhana Bulan di seluruh wilayah Indonesia.
Gerhana bulan terjadi karena posisi Bulan masuk ke bayangan Bumi sehingga cahaya Matahari menjadi terhalang. Ketiga benda angkasa tersebut berada dalam posisi satu garis. Gerhana Bulan sebagian berlangsung lebih cepat dibandingkan gerhana Bulan total.
Shalat Gerhana
Ketua Lajnah Falakiyah NU (LFNU) KH Ghozalie Masroeri sebagaimana dikutip detikcom, Minggu (16/10) kemarin menjelaskan bahwa gerhana tersebut akan terjadi antara pukul 18.34 – 19.30 WIB.
"Namun ini bukan gerhana total karena seluruh piringan bulan tidak menyelinap dalam bayangan Matahari," tandas Ghozalie.
Ghozalie mengimbau umat muslim untuk membaca takbir dan berdoa saat melihat gerhana itu.
"Kemudian setelah itu, dirikanlah shalat gerhana yang salah satu rukunnya ada khutbahnya dua kali seperti salat Jumat. Juga dianjurkan bersedekah, ini hadist rasulullah," papar dia. (dtc/nuou/sib)