Hidayatullah.com—Akun resmi Presiden Mesir Muhammad Mursy di Twitter memperingatkan bahwa ada “musuh” Mesir dari luar negeri yang berupaya memecah belah rakyat namun upaya itu akan gagal, menyusul memanasnya situasi di Kairo hari Jumat kemarin (22/3/2013).
Sebagaimana diberitakan media-media Mesir dan internasional, beberapa hari belakangan kantor-kantor Al-Ikhwan, organisasi asal Mursy, diguncang aksi unjuk rasa. Di mana pada puncaknya hari Jumat kemarin puluhan orang terluka akibat kerusuhan yang terjadi.
Jumat pagi demonstran sudah berkumpul di depan markas Al-Ikhwan di Kairo guna menggelar unjuk rasa “Jumat: Mengembalikan Martabat”.
Unjuk rasa itu ditanggapi oleh anggota dan pendukung Al-Ikhwan dengan membentuk barikade manusia dengan bergandengan tangan.
Kerusuhan mulai terjadi setelah kelompok anti organisasi Islam itu melakukan aksi corat-coret yang memicu kemarahan pendukung Al-Ikhwan.
Dilansir Al-Ahram, menurut Kementerian Kesehatan hingga kemarin sedikitnya 40 orang luka-luka dan kemungkinan jumlah korban akan bertambah. Sampai saat ini belum ada laporan mengenai korban tewas.
Bentrokan Jumat siang di Lapangan Nafura, kurang dari satu kilomter dari markas Al-Ikhwan, berlangsung hingga malam hari. Aksi bakar-bakar mewarnai kerusuhan itu. Kebanyakan korban terluka di kepala dan mereka diangkut dengan ambulan menuju rumah-rumah sakit terdekat. Salah satu korban luka adalah mantan kandidat presiden Khalid Ali.
Sementara itu bis-bis yang mengangkut pendukung Al-Ikhwan ke markas mereka Muqattam dibakar oleh para pengunjuk rasa. Bis-bis kecil Al-Ikhwan di jalan raya menuju Muqattam juga dihajar massa, sementara kelompok anti Al-Ikhwan mendirikan pos-pos penjagaan di sekitarnya.
Suara tembakan juga kadang terdengar, meskipun tidak diketahui siapa dan jenis senjata apa yang ditembakkan tersebut. Reporter Ahram Online mengaku melihat pendukung masing-masing kubu ada yang membawa senjata api.
Warga penduduk sekitar Muqattam bersiaga untuk mencegah kerusuhan tumpah ke lingkungan tempat tinggal mereka.*