Hidayatullah.com–Sebagai akibat sekularisasi, hanya 7.000 dari 19.000 gereja yang terdapat di Belanda masih dipergunakan sebagai tempat untuk beribadah.
Menurut sebuah yayasan pusaka nasional, sebanyak 12.000 gereja lainnya berubah fungsi atau dijual.
“Memberikan gedung-gedung lama, seperti gereja, sewa baru juga sesuai dengan tren yang berkembang,” kata yayasan itu, seperti dikutip RNW (04/9).
Perusahaan-perusahaan (yang menyewa) dapat membuat diri mereka berbeda dengan menempati sebuah bangunan gereja.
“Di Maastricht contohnya, bekas sebuah biara sekarang menjadi toko buku.”
Reliplan agen properti milik negara yang khusus menjual monumen-monumen pusaka, seperti gereja, selama dua puluh tahun terakhir telah menjual sekitar 900 gereja Belanda. Agen yag beroperasi di Belanda, Jerman, Belgia dan negara Eropa lainnya itu, saat ini sedang menawarkan 63 bangunan geraja Belanda kepada publik. Gereja yang berhasil mereka jual kemudian dialihfungsikan, kebanyakan menjadi bangunan budaya.*