Hidayatullah.com–Bank Sentral Otoritas Palestina, kemungkinan akan mengeluarkan sukuk pertamanya pada bulan Desember mendatang, sebagai upaya meningkatkan perekonomiannya yang hingga sekarang masih mendapat bantuan internasional itu.
“Sangat penting bagi kebijakan moneter kami bahwa pemerintah mengeluarkan obligasi atau surat berharga untuk meningkatkan kurva hasil,” kata Gubernur Bank Sentral Otoritas Palestina Jihad Al Wazir di Ramallah, awal pekan ini (12/9).
“Sukuk adalah surat berharga tapi ada underlying asset. Hal ini membuat bank-bank menjadi sedikit lebih nyaman,” katanya.
Menurut Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi d Tepi Barat dan Gaza melambat, sehingga membuat Dana Moneter Internasional IMF merevisi perkiraan pertumbuhan ekonominya untuk tahun 2011 dari 9 persen menjadi 7 persen.
Upaya otoritas moneter Palestina membangun institusi keuangan yang kuat terkendala dengan adanya serangan militer Israel, tulis Bank Dunia dalam laporannya, Senin (12/9).
Rencana Bank sentral menaikkan penyertaan tertutup di bank-bank lokal dan obligasi sebesar USD 50 juta, yang akan membayar pengembalian aset sesuai aturan syariah, mungkin akan jatuh tempo dalam tiga tahun.
Penjualan sukuk ditunda pada kwartal kedua, karena perlu dilakukan perubahan legislasi agar memperbolehkan penjualan surat berharga, disamping belum adanya dewan syariah yang bertugas sebagai pengawas.*