Hidayatullah.com—Salah satu trend yang paling signifikan di gereja-gereja Amerika dalam 25 tahun terakhir adalah migrasi orang-orang dari gereja yang lebih kecil ke gereja yang lebih besar. Demikian disebutkan Dr. Thom S Rainer, presiden dan CEO LifeWay Chirstian Resources of the Southern Baptist Convention, dalam tulisan opininya “People Migration to Larger Chruches” di Christian Post (09/03/2012).
Dalam denominasi (sekte) Rainer sendiri, yang terdiri dari 46.000 gereja dan 16 juta jemaat, konsentrasi orang di gereja-gereja besar kelihatan jelas. Kurang dari satu setengah dari satu persen gereja-gereja tersebut yang melaporkan memiliki tingkat kedatangan 2.000 atau lebih. Tetapi, 12,6% dari total kehadiran jemaat di denominasinya sekarang terkonsentrasi di gereja besar yang jumlahnya tidak banyak.
Hanya 1,5 persen dari keseluruhan gereja itu yang memiliki rata-rata jumlah kehadiran jemaat 1.000 atau lebih. Hanya 4,4% dari gereja-gereja itu yang memiliki rata-rata kehadiran jemaat 500 atau lebih. Sementara 35,3% kehadiran dari 46.000 gereja itu, terkonsentrasi hanya di beberapa gereja besar.
Rainer memberikan beberapa faktor yang mungkin menjadi penyebab trend berpindahnya jemaat dari gereja kecil ke gereja besar. Pertama, migrasi penduduk Amerika Serikat itu sendiri. Di tahun 1900, menurut Biro Statistik AS, 60 persen penduduk tinggal di daerah pedesaan. Sedangkan di tahun 2010, hanya 16 persen penduduk AS yang tinggal di pedesaan. Dan 84% dari penduduk urban dan suburban itu terkonsentrasi hanya di 10% total wilayah Amerika. Konsentrasi penduduk ini dinilai mempengaruhi konsentrasi jemaat dan pembangungan gereja dalam ukuran yang lebih besar.
Kedua, gereja-gereja kecil sekarang ini sepertinya tidak lagi menjadi penghubung komunitas yang tinggal di sekitarnya. Keadaan itu sangat berbeda dengan masa lampau.
Ketiga, jumlah gereja besar bertambah. Sekarang ini, sekitar 70 gereja di AS bisa memiliki tingkat kedatangan jemaat mencapai 10.000 perminggu. Beberapa tahun lalu, langka bisa melihat ada gereja yang tingkat kedatangan jemaatnya mencapai 2.000 perminggu.
Keempat, jemaat menuntut fasilitas lebih dari gereja, yang kebanyakan hanya bisa diberikan oleh gereja besar. Satu contoh, gereja kecil banyak yang tidak menawarkan sekolah dini untuk anak-anak, sementara fasilitas itu terdapat di gereja besar.
Kelima, para rohaniwa di gereja-gereja besar juga dinilai lebih menarik bagi jemaat, karena memiliki ketrampilan komunikasi dan kepemimpinan yang lebih baik ketimbang para rohaniwan di gereja-gereja kecil.*