Hidayatullah.com—Hazem Salah Abu Ismail, calon presiden Mesir dukungan Salafy membantah tudingan yang mengatakan bahwa ibunya memiliki paspor Amerika Serikat, hal yang dapat mengganjal pencalonnya sebagai presiden jika memang terbukti benar.
Menurut Abu Ismail dalam komentar di akun Facebook-nya, tudingan itu telah direncanakan dengan baik sejak lama dan banyak pihak baik di dalam maupun luar negeri ingin menjegal dirinya dari nominasi presiden Mesir mendatang, lansir Al Mishry Al Yaum (05/04/2012).
Komisi Pemilu Presiden hari Kamis (05/04/2012) menerima sebuah surat resmi dari Departemen Imigrasi dan Naturalisasi Kementerian Dalam Negeri yang menyebutkan bahwa Nawal Abdul Aziz Nur, ibu Abu Ismail yang telah wafat, masuk ke Mesir menggunakan paspor Amerika Serikat dalam lima bulan terakhir sebelum kematiannya.
Meskipun demikian, kepada Al Mishry Al Yaum Ketua Komisi Pemilu Presiden Faruk Sultan mengatakan bahwa pihaknya akan menunggu tanggapan dari Kementerian Luar Negeri, yang menurutnya berhak untuk memutuskan tentang status ibu Abu Ismail itu.
Berdasarkan peraturan di Mesir, kandidat presiden tidak diperkenakan berasal dari orangtua yang memiliki kewarganegaraan selain Mesir.
Surat Kemendagri itu menyatakan secara spesifik bahwa ibunya Abu Ismail beberapa kali menggunakan paspor AS untuk bepergian dari dan ke Amerika dan ke Jerman pada tahun 2008 dan 2009.
Abu Ismail menyatakan bahwa ibunya memegang kartu hijau AS, tapi tidak pernah mendapatkan paspor negara itu.
Koran Amerika, New York Times, rupanya ikut menyerang Abu Ismail, dengan mengutip catatan publik California dan situs pendaftaran pemilu online Los Angeles, untuk membuktikan bahwa ibu Abu Ismail sudah menjadi warga negara AS sebelum ia wafat.*