Hidayatullah.com–Organisasi Negara-Negara Konferensi Islam (OKI) akan menanggung 50 persen biaya rehabilitasi dan rekonstruksi pasca konflik di Arakan, Myanmar. Demikian dikatakan Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla di Jakarta, (14/08/2012).
“50 persen biaya dari OKI, bahkan bisa lebih,” kata Kalla saat memimpin rapat PMI dengan LSM-LSM mengenai penyaluran bantuan untuk etnis Muslim Rohingya yang tertindas di Myanmar.
Dia menjelaskan, jika rumah yang hancur 4000, maka OKI akan tanggung 2000 rumah. Sisanya ditanggung bersama negara-negara Arab, dan lainnya.
Kalla mengatakan, kemungkinan PMI dan OKI akan membangun rumah knock down atau rumah bongkar pasang agar pengerjaannya cepat selesai.
“Mereka jangan tinggal lebih dari 6 bulan di pengungsian,” katanya.
Kalla juga mengatakan dia telah membuat kontrak dengan pengusaha beras di Arakan untuk suplai pangan pengungsi. “Sebisa mungkin kebutuhan kita beli di sana,” katanya.
8000 rumah
Sebelum ini Ketua Palang Merah Indonesia Jusuf Kalla mengungkapkan Organisasi Kerjasama Negara-Negara Islam (OKI) dan Pemerintah Myanmar sepakat menyediakan 8.000 rumah bagi pengungsi korban konflik komunal di Negara Bagian Rakhine, Myanmar.
Para pengungsi yang berasal dari etnis Rohingya dan Rakhine ini juga akan direlokasi dan direhabilitasi ketempat pemukiman baru yang lahannya telah disiapkan Pemerintah Myanmar.*