Hidayatullah.com- Bagi kaum Muslimin, wakaf itu merupakan upaya kesadaran membangun diri demi kemaslahatan di masa depan. Baik itu semasa hidup di dunia maupun sebagai bekal tabungan di akhirat kelak.
Demikian disampaikan Ketua Yayasan Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, KH. Saifuddin Arief dalam sebuah acara Syukuran Ke-54 Darunnajah dan juga Penandatanganan Piagam Wakaf di Kampus Utama Pesantren Darunnajah Jakarta Selatan, Sabtu (29/11/2015).
Menurut KH. Saifuddin, wakaf dalam wujud apapun itu merupakan bentuk keikhlasan dari seorang Muslim untuk memperjuangkan kepentingan umat muslim lainnya, serta kepentingan kemanusiaan secara umum.
“Jika wakaf ini menjadi gerakan yang semakin masif dan semua Muslim bergerak untuk wakaf, maka dapat dibayangkan betapa banyak persoalan dunia dapat diselesaikan,” ungkapnya.
Khususnya di Indonesia, KH. Saifuddin mengungkapkan bahwa, Darunnajah merupakan salah satu lembaga yang masih terus giat mengajak Muslimin Indonesia untuk mewakafkan apa yang dimilikinya.
“Hal ini dirasa penting karena disadari bahwa akan banyak persoalan bangsa ini yang dapat diselesaikan dengan semakin masifnya wakaf di Indonesia,” katanya.
Sedikitnya, KH. Saifuddin menjelaskan, masalah kemiskinan, ketimpangaan pembangunan, dan berbagai problem sosial lainnya lambat laun akan semakin tergerus dengan semakin besarnya wakaf dari kaum muslimin di Indonesia.
“Inilah komitmen yang dibawa oleh Darunnajah sejak awal pendiriannya. Darunnajah akan terus mengajak dan membimbing muslimin Indonesia untuk gemar wakaf demi kemajuan bangsa dan umat,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui bahwa Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta ini telah mewakafkan tanah seluas 602 hektar senilai 1,6 Triliun untuk pendidikan dalam acara Syukuran Ke- 54 Tahun Darunnajah.* [Baca: Pesantren Darunnajah Wakafkan Tanah 602 Hektar Untuk Pendidikan].