Hidayatullah.com– Sekretaris Umum (Sekum) PP Muhammadiyah, Dr Abdul Mu’ti, M.Ed, menyambangi kantor DPP Hidayatullah, Jl Cipinang Cempedak 1, Polonia, Jakarta, Selasa, 26 Shafar 1437 H (08/12/2015).
Kedatangan Mu’ti memenuhi undangan PP Syabab Hidayatullah untuk mengisi acara diskusi terbatas di kantor itu. Acara bertajuk “Dakwah di Ibukota: Realita dan Tantangannya” ini dihadiri 20-an pengurus dan staf berbagai institusi di bawah ormas Hidayatullah.
Diskusi itu berlangsung sejak sekitar pukul 16.10-18.00 WIB. Usai acara, Mu’ti, yang terpilih sebagai Sekum pada Muktamar Muhammadiyah ke-47 lalu, turut shalat Maghrib berjamaah di Masjid Baitul Karim.
Selepas shalat, Mu’ti bersilaturahim dengan Ketua DPP Hidayatullah, Dr (Cand) Nashirul Haq, Lc, MA di kantor tersebut. Nashirul ditemani jajarannya; Asih Subagyo dan Candra Kurnianto, serta Ketua Umum Syabab Hidayatullah Naspi Arsyad.
Dalam silaturahim santai itu, Mu’ti dan Nashirul berbagi informasi, cerita, dan nasihat. Mereka juga membicarakan situasi nasional terkini, mulai soal Ketua DPR RI Setya Novanto hingga pilkada serentak pada Rabu, 9 Desember 2015.
Mu’ti pun berpesan agar Hidayatullah bersikap lebih terbuka terhadap berbagai gerakan Islam dan kalangan umum. “Kalau tidak terbuka, kita hanya saling mengintip,” ujarnya.
Sependapat dengannya, Nashirul mengaku selama ini sudah menjalin komunikasi dengan berbagai lapisan masyarakat di luar lembaganya.
“Saya punya kenalan pendeta di Kalimantan. Mereka mau membaca tulisan saya di koran Kaltim Post bukan karena tulisannya, tapi karena mengenal penulisnya,” aku Nashirul, yang ditetapkan sebagai Ketum pada Munas IV Hidayatullah lalu.
Dalam kunjungannya yang pertama kali ke kantor tersebut, Mu’ti berharap, ke depan kedua ormas bisa menjalin komunikasi dan silaturahim secara lebih intens.
“Insya Allah nanti kami akan mendatangi kantor Muhammadiyah di Menteng (Jakarta Pusat),” ujar Candra menjanjikan.
Sebelumnya, dalam diskusi terbatas, Mu’ti mendorong para pemuda Hidayatullah untuk berpadu dengan organisasi kepemudaan Islam lainnya guna memajukan dakwah.
Diskusi tersebut diikuti perwakilan Syabab Hidayatullah, PP Hidayatullah, Tim SAR Nasional Hidayatullah, BMH, Pos Dai, INISIASI, Kelompok Media Hidayatullah, Yayasan Marhamah, dan sebagainya.*