Oleh: Nurhayati
Hidayatullah.com | Salah satu sifat dunia adalah penuh dengan ujian, musibah, bahkan wabah. Allah yang Maha Berkehendak melakukan apa yang dikehendaki-Nya, menyapa dan menimpa siapa saja, dimana dan kapan saja. Oleh karena itu, kita diperintahkan untuk beriman dan bertaqwa kepada-Nya.
Seperti kita ketahui sekarang, karena sebuah wabah, tidak sedikit orang kehilangan pendapatan dan mata pencaharian. Berdasarkan data Kementrian Ketenagakerjaan per 20 April 2020 tercatat sekitar 1.2 juta pekerja terkena PHK.
Namun sebagai agama paripurna, Islam selalu memberikan jalan keluar lengkap dengan langkah-langkah yang harus ditempuh. Terlebih di tengah bulan suci Ramdhan seperti sekarang, kita juga dituntut untuk melakukan ibadah yang lebih serius lagi. Mari manfaatkan momentum ini dengan sebaik-baiknya untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Mari kita perlu evaluasi diri, muhasabah diri, betapa selama ini merasa hidup aman, tenteram, karena kenikmatan itu seringkali kita lalai hingga terkadang lupa kepada Allah. Sholat kurang serius, baca Quran apalagi. Jadi, bukankah lebih baik jika mendekatkan diri kepada Allah di bulan ibadah ini?
Sebab, kalau kita cermati di dalam Alquran, tidak jauh dari ayat yang isinya perintah berpuasa itu diturunkan, ada salah satu ayat yang menarik perhatian, yang tentu saja itu penting untuk diamalkan, yakni perihal keberadaan Allah yang ternyata dekat dengan kehidupan kita.
وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِي عَنِّي فَإِنِّي قَرِيبٌ أُجِيبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ إِذَا دَعَانِ فَلْيَسْتَجِيبُوا لِي وَلْيُؤْمِنُوا بِي لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ
“Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (QS. Al-Baqarah [2]: 186).
Ibnu Taimiyah rahimahullah dalam Majmu’ Fatawa berkata, “Kedekatan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kedekatan Allah pada orang yang berdoa (kedekatan yang sifatnya khusus).”
Berarti, saat diri ditimpa masalah, kesulitan, dan kesusahan, lantas berdoa, sudah barang tentu Allah mendengar dan menyimak dengan baik permohonan mereka yang berdoa.
Dekat dalam pengertian yang paling nyata dalam kehidupan sehari-hari manusia yang beriman berarti mengetahui semua hal yang dilakukan, bahkan isi hati kita sendiri. Lantas, mengapa kita tidak memilih berdoa?
Mengapa harus banyak waktu terbuang untuk bertanya, kenapa, mengapa, andai, dan seterusnya yang justru menguras emosi dan tidak mengarah pada jawaban yang jelas memberikan jalan keluar?
Inilah saat kita hidup penuh waspada, karena ketika hati kita sudah yakin dan percaya bahwa Allah dekat dengan kita maka rasa seperti itu tidak ada di hati kita. Justru perasaan tenang yang akan meliputi keseluruhannya.
Dalam keadaan seperti sekarang ini, sebagian besar kaum muslimin terkena dampak dari virus yang menyerang. Sebut saja seperti kehilangan pekerjaan dan tempat tinggal akibat tidak sanggup membayar uang kontrakan, setiap manusia memiliki porsi ujian yang berbeda beda.
Tapi, jika kita percaya dan yakin atas dekatnya Allah, ujian sekecil apapun bahkan sebesar apapun justru terasa nikmat dan menjadi peluang untuk terus beribadah kepada-Nya.
Bahkan terhadap dampak terberatnya pun seperti ditinggal salah satu keluarga akibat terserang virus tersebut, tidak akan terasa berat dan menyakitkan justru menjadikan pribadi semakin yakin dan percaya bahwa Allah dekat dan mempunyai rencana yang lebih indah di balik ujian tersebut.
Jangan ragu ketika ditimpa masalah sebesar apapun, bermunjatlah kepada Allah, banyak cara dan jalan untuk dekat kepada Allah.
Dalam ulasan taushiyah yang pernah disampaikan oleh Allahuyarham Ustadz Abdullah Said, “Shalat itu cara kita untuk menyampaikan proposal kita kepada Allah.”
Artinya, kalau ada soal, masalah, problem, dan kesulitan, sholatlah, berdoa kepada Allah. Jangan mengeluh kesana-kemari. Karena tak ada jalan keluar yang tepat melainkan dengan memohon hanya kepada-Nya.
Mari kita mendekatkan diri kepada Allah melalui ibadah-ibadah selama Ramadahn, nikmati ibadah kita dengan di rumah aja, InsyaAllah ada jalan untuk kesembuhan bumi kita semua. Asal yakin dan terus memohon kepada Allah.*
Mahasiswi STIS Hidayatullah