Oleh: Ady Amar
Hidayatullah.com | Raffi Ahmad terpilih mewakili kaum milenial, bersama Presiden Jokowi, Panglima TNI, Kapolri, Menteri Kesehatan, dan Ketua Umum Ikatan Dokter Indonesia (IDI) sebagai orang yang pertama kali disuntik vaksin COVID 19.
Tentu satu kebanggaan buatnya bisa terpilih dan bersanding terutama dengan RI-1. Raffi terpilih karena ia memang salah satu artis paling populer. Memiliki subscriber berjuta.
Sungguh memilihnya adalah pilihan tepat. Tidak salah. Pastinya banyak yang ngiri, itu biasa. Setelah penyuntikan itu, Raffi diwawancara banyak media.
Pada hitungan menit hampir bersamaan puluhan media online lalu memberitakan berita yang hampir seragam. Tentang apa yang dirasakannya setelah disuntik vaksin itu.
Malam harinya, Rabu (13/01/2021), Raffi ditanggap “Mata Najwa”, dan ia lancar menjawabnya. Juga memberi nasihat, agar kita terus dan tetap menjaga protokol kesehatan.
Ternyata sepulang dari acara itu, Raffi lanjut ke acara lain bertemu beberapa orang dalam acara ultah Pak Ricardo Gelael, ayah Sean Gelael, teman Raffi.
Terlihat Ahok dalam tangkapan foto-foto yang beredar sedang nyanyi bersama vokalis Once Mikel. Tidak perlu dimasalahkan, suara Ahok enak atau bahkan fals. Terpenting, mereka sedang larut dalam pesta orang tajir.
Sayang Raffi dan lainnya tidak memakai masker, tampak riang gembira. Lupa dengan ucapan yang baru beberapa jam lalu disampaikan di hadapan Pak Erick Thohir, pada acara yang dipandu Najwa Shihab.
Maka keesokan harinya hebohlah jagad pemberitaan media. Foto-foto party malam itu beredar luas, entah siapa penyebarnya. Penyesalan dari istana dan kalangan artis tak lupa disemburkan. Bahkan caci maki netizen juga bermunculan.
Lalu Raffi muncul di televisi, dia akui khilaf dan meminta maaf, khususnya kepada presiden Jokowi. Sekali lagi di akhir penyesalannya itu, duta milenial ini menyelipkan nasihat 3 M dengan tetap percaya diri.
Lalu, ada pihak yang melaporkan Raffi Ahmad ke Polda Metro atas pelanggaran protokol kesehatan. Tapi kali ini yang lapor bukan Mas Muannas Alaidit, yang memang “hobi” lapor melaporkan.
Sebaiknya, Raffi tidak perlu diproses segala. Ia sudah meminta maaf, dan mestinya sudah selesai. Memaafkan orang khilaf itu, kata agama adalah sedekah.
Apa penghuni negeri ini sudah kehilangan rasa kemanusiaan, sehingga kata maaf yang tulus dari seorang Raffi, artis muda berbakat dengan fans berjibun, jadi tidak dianggap.
Kasihan Raffi jika harus sampai dibawa ke pengadilan segala dan ditahan. Raffi itu masuk kategori “pahlawan”, karena ia tampil sebagai pribadi yang berani untuk pertama kali disuntik vaksin COVID 19 dengan segala risikonya.
Pahlawan juga bisa salah, bukankah ia masih manusia juga. Maka kata bijak mesti dipunya, dan karenanya hanya ada satu kata buat Raffi Ahmad: Bebaskan.
Bagaimana lalu jika Raffi Ahmad dibebaskan, karena ia dianggap dekat dengan istana, dengan mereka yang juga melakukan kesalahan yang sama dengannya.
Harusnya semuanya yang melakukan pelanggaran protokol kesehatan itu dibebaskan saja, termasuk Habib Rizieq Shihab. Kata maaf sudah disampaikan, baik Raffi maupun Habib Rizieq. Lalu mau apa lagi?
Jika Raffi dibebaskan dengan alasan memakai piranti hukum dan kemanusiaan, lalu Habib Rizieq tidak diperlakukan dengan menggunakan piranti yang sama, justru itu bermasalah.
Maka bebaskan semuanya, jika tidak ingin Raffi Ahmad harus ditahan-dipenjarakan. Keadilan di hadapan hukum harus diperlakukan sama pada setiap warga negara, tidak terkecuali. Sepakat?*
Kolumnis, tinggal di Surabaya