Hidayatullah.com– Amerika Serikat meminta Meksiko untuk mengekstradisi seorang putra dari gembong narkoba Joaquín “El Chapo” Guzmán, kata para pejabat Meksiko.
Ovidio Guzmán ditangkap pada 5 Januari di negara bagian Sinaloa, di Meksiko utara.
Pria berusia 32 tahun itu diduga sekarang memimpin, bersama saudara lelakinya, kartel narkoba Sinaloa yang didirikan ayahnya.
Ovidio Guzmán juga dituduh memerintahkan pembunuhan seorang penyanyi yang menolak tampil di pesta pernikahannya, lansir BBC Selasa (28/2/2023).
Ayah mereka diadili di Amerika Serikat dan sekarang sedang menjalani hukuman penjara seumur hidup di sebuah penjara super ketat di negara bagian Colorado, setelah divonis bersalah memimpin kartel narkoba Sinaloa.
Ovidio merupakan salah satu dari empat anak El Chapo dari hubungannya dengan Griselda López di tahun 1980-an sampai 1990-an. Anak tertua, Edgar, tewas pada 2008 dalam baku-tembak antarkelompok pengedar narkoba.
El Chapo juga memiliki beberapa anak lain dari perkawinan sebelumnya dan dari hubungannya dengan seorang wanita bernama Emma Coronel, yang sekarang juga mendekam di dalam penjara di AS.
Abang Ovidio yang bernama Joaquín (nama yang sama seperti nama ayahnya) saat ini masih buron. Mereka berdua ditetapkan sebagai terdakwa oleh pengadilan di AS dengan tuduhan konspirasi untuk mengedarkan kokain, methamphetamine dan ganja.
Sumber-sumber di pemerintahan Meksiko mengatakan kepada media lokal bahwa Amerika sudah mengirimkan permintaan resmi agar Ovidio Guzmán diekstradisi guna menghadapi gugatan hukum di AS.
Setelah operasi pengintaian selama enam bulan, petugas penegak hukum menyerbu rumah di luar kota Culiacán tempat Ovidio Guzmán yang juga dikenal dengan julukan “El Ratón” (Si Tikus) bersembunyi.
Dua puluh sembilan orang tewas dalam baku-tembak yang terjadi kemudian dan anggota kartelnya membakar bus dan mobil untuk memblokir akses jalan guna mencegah bala bantuan polisi mencapai kota.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Ovidio Guzmán kemudian diterbangkan ke Mexico City dengan helikopter karena khawatir jika dia dipindah lewat darat maka anak-anak buahnya akan menyerang konvoi aparat yang membawanya.
Geng-geng narkoba kerap mengamuk dan melakukan tindak kekerasan apabila pemimpinnya ditangkap.
Pada Juni 2020, aparat keamanan pernah menahan Ovidio Guzmán, tetapi kemudian diperintahkan oleh Presiden Meksiko Andrés Manuel López Obrador untuk melepasnya karena tidak ingin membahayakan keselamatan masyarakat.
Ovidio sempat bersembunyi selama 18 bulan sebelum akhirnya ditangkap kembali pada Januari 2023.*