Hidayatullah.com– Bibel dalam bahasa Hebrew (Ibrani) yang diyakini berusia paling tua di dunia Codex Sassoon berhasil dilelang dengan harga $38.1 juta.
Bibel bersampul kulit yang ditulis dengan tangan itu diyakini berumur sekitar 1.100 tahun dan akan dipamerkan di ANU Museum di Israel.
Penjualan Codex Sassoon hari Rabu (17/5/2023) oleh rumah lelang Sotheby’s di New York itu tergolong sangat mahal untuk barang antik berupa manuskrip. Bibel Hebrew itu melampaui harga jual manuskrip Leonardo da Vinci Codex Leicester yang pada 1994 laku dilelang dengan harga $30,8 juta. Namun, harganya masih lebih rendah dari edisi pertama US Constitution yang dilelang dengan harga $43,2 juta pada 2021.
Bekas duta besar Amerika Serikat untuk Israel dan presiden American Jewish Committee Alfred H. Moses membeli Bibel itu atas nama organisasi nirlaba American Friends of ANU. Buku kuno itu nantinya akan disumbangkan ke ANU Museum of the Jewish People di Tel Aviv.
Sebelum lelang, yang menurut Sotheby’s hanya berlangsung sekitar 4 menit dan diperebutkan oleh dua peminat, manuskrip itu dipamerkan di ANU Museum pada bulan Maret sebagai bagian dari tur dunia.
Bibel tersebut, diberi nama seperti pemilik sebelumnya David Solomon Sassoon. Lembaran-lembarannya diyakini ditulis tangan antara tahun 880 dan 960.
Sassoon, yang memiliki sejumlah koleksi pribadi berupa teks-teks kuno Yahudi, menambahkan manuskrip itu ke dalam koleksinya pada 1929. Setelah kematiannya, koleksi barang-barang antik itu tidak lagi terawat, dan Sotheby’s menjual kodeks tersebut pada tahun 1978 ke British Rail Pension Fund dengan harga sekitar $320.000, atau $1,4 juta dengan uang zaman sekarang.
Pada 1989, dana pensiun itu menjualnya dengan harga $3,19 juta ($7,7 juta dalam nilai dolar sekarang) ke seorang banker dan kolektor barang seni Jacqui Safra, yang menjualnya pada hari Rabu kemarin.
Menurut Sotheby’s, belum lama ini Safra sudah memeriksakan carbon dated manuskrip itu guna memastikan usianya lebih tua dari Aleppo Codex dan Leningrad Codex, dua barang sejenis lain yang saat ini diyakini sebagai Bibel berbahasa Hebrew tertua, lansir DW.*