Hidayatullah.com – Presiden Iran Ebrahim Raisi menyatakan bahwa “Israel” hampir menyadari bahwa mereka tidak mencapai semua tujuan yang mereka inginkan setelah melancarkan serangan ke Gaza.
“Israel tidak mencapai satu pun tujuannya untuk menduduki Gaza dan menghabisi perlawanan,” katanya, seraya menambahkan, “Apa yang dilakukan rezim Zionis menunjukkan bahwa rezim ini semakin putus asa dalam menghadapi perlawanan Palestina.”
Raisi lebih lanjut menggambarkan Operasi Badai Al-Aqsa sebagai “perlawanan sah rakyat Palestina atas hak-hak mereka,” yang dipicu oleh “penindasan yang tak henti-hentinya dari [Israel].”
“Sebuah bangsa yang rumahnya dirampas, anggota keluarganya dipenjara dan menjadi martir, serta lahan pertaniannya dihancurkan, memiliki hak untuk melakukan pembelaan diri yang sah,” lanjutnya, lansir Al Mayadeen, Kamis (23/11/2023).
Dia mencatat bahwa operasi ini menimbulkan “kekalahan militer, keamanan, dan intelijen” pada penjajah “Israel”.
Pejuang Palestina berhasil membuat entitas Zionis menyepakati gencatan senjata selama 4 hari yang mulai berlaku pada Jumat. Kesepakatan tersebut akan menyaksikan pertukaran tawanan antar kedua pihak, dengan satu tawanan “Israel” untuk 3 tawanan Palestina perempuan dan anak-anak.
Selain itu, setiap hari 200 truk bantuan kemanusiaan dan medis masuk ke semua wilayah Jalur Gaza dan 4 truk bahan bakar serta gas masak juga masuk ke semua wilayah Jalur Gaza.*
Baca juga: Pengamat Arab: Kecerdikan Hamas dalam Gencatan Senjata dan Pertukaran Tawanan