Hidayatullah.com– Presiden Somalia Hassan Sheikh Mohamud menuding Ethiopia berusaha untuk mencaplok sebagian wilayahnya lewat penandatanganan akses ke laut dengan Somaliland, wilayah yang berusaha melepaskan diri dari Somalia.
Kesepakatan antara Ethiopia dan Somaliland yang ditandatangani pada 1 Januari “tidak lain dari upaya menganeksasi sebagian wilayah Somalia ke Ethiopia, dan mengubah batas wilayah Somalia,” kata Mohamud kepada awak media hari Sabtu (17/2/2024) seperti dilansir Associated Press. “Somalia sangat keberatan dengan hal tersebut.”
Baik Ethiopia maupun Somaliland tidak mengungkap ke publik apa saja isi perjanjian yang mereka tandatangani. Namun, tampaknya kesepakatan itu memberikan hak kepada Ethiopia untuk mendirikan sebuah pelabuhan di Somaliland dengan imbal balik berupa pengakuan.
Somaliland secara de facto sudah independen selama tiga dekade, tetapi Somalia masih mengklaim wilayah itu masih bagian dari teritorinya.
Mohamud mengklaim sejumlah pejabat senior militer Ethiopia berada di Somaliland “guna mempersiapkan di lapangan” aneksasi.
Somalia mengisyaratkan pihaknya akan bersiap untuk berperang guna menghentikan Ethiopia dari membangun pelabuhan di Somaliland.
Namun, PM Ethiopia Abiy Ahmed menampik kekhawatiran konflik bersenjata terkait kesepakatan dengan Somaliland, mengatakan kepada para wakil rakyat di parlemen awal bulan ini bahwa pihaknya “tidak ada maksud” untuk berperang dengan Somalia.
Pekan lalu, Mohamud berada di ibukota Ethiopia, Addis Ababa, guna menghadiri pertemuan tingkat tinggi Uni Afrika. Dia menuding aparat keamanan Ethiopia berusah menghalang-halangi dirinya untuk meninggalkan hotel hari Sabtu pagi, sehingga dirinya terpaksa menumpang rombongan Presiden Djibouti.
Ketika keduanya tiba di gedung markas besar Uni Afrika, pengawal bersenjata berusaha menghalangi mereka masuk, kata Mohamud, menyebut aksi itu sebagai provokasi.
Ethiopia belum menanggapi tuduhan-tuduhan Somalia tersebut.
Dengan populasi lebih dari 120 jita jiwa Ethiopia menjadi negara yang tidak memiliki garis pantai setelah Eritrea memisahkan diri pada 1993. Sejak saat itu Ethiopia menggunakan pelabuhan di negara tetangga Djibouti untuk sebagian besar kegiatan ekspor-impornya.
Pada bulan Oktober 2023, PM Abiy mengatakan kepada negara-negara tetangganya bahwa situasi Ethiopia yang tidak memiliki gari pantai seperti kondisi di dalam penjara bisa mengundang kekacauan di kawasan itu, pernyataan yang kemungkinan dianggap tetangganya sebagai ancaman tersembunyi.
Kesepakatan antara Ethiopia dan Somaliland memberikan akses kepada Ethiopia ke kawasan Teluk Aden serta Laut Merah.
Penduduk Somaliland sendiri terpecah pendapatnya tentang kesepakatan itu, sebagian memandangnya sebagai keuntungan ekonomi dan sebagian mengkhawatirkan kedaulatan wilayah mereka.
Menteri Pertahanan Somaliland Abdiqani Mohamud Ateye memilih mengundurkan diri disebabkan kesepakatan tersebut.*