Hidayatullah.com– Pria yang dituduh sebagai pelaku penikaman terhadap novelis Salman Rushdie di New York tahun 2022 sekarang menghadapi dakwaan baru yaitu mendukung sebuah organisasi teroris.
Menurut dakwaan baru yang diungkapkan ke publik hari Rabu (24/7/2024), Hadi Matar dikenai tuduhan memberikan dukungan material kepada Hizbullah, kelompok bersenjata Syiah Libanon.
Dakwaan federal itu muncul beberapa pekan setelah Matar menolak tawaran jaksa supaya mengaku bersalah dengan imbalan hukuman penjara lebih ringan.
Sebelumnya Matar didakwa melakukan percobaan pembunuhan dan serangan atas tindakannya terhadap Rushdie, yang menyebabkan salah satu mata penulis keturunan India itu buta.
Pengacara Matar, Nathaniel Barone, mengatakan kepada BBC bahwa kliennya berencana untuk menyatakan dirinya tidak bersalah atas dakwaan baru tersebut.
Barone menegaskan pihaknya akan membela kliennya sekuat mungkin, seraya menambahkan bahwa kliennya bersikukuh menyatakan dirinya tidak bersalah.
Matar ditempatkan di dalam sel tahanan sejak serangan tersebut.
Dalam dakwaan baru dikatakan bahwa Matar berusaha memberikan dukungan material dan sumberdaya kepada Hizbullah, meskipun mengetahui bahwa organisasi itu dinyatakan sebagai kelompok teroris. Namun, dokumen pengadilan itu tidak memaparkan apa saja bukti yang menunjukkan Matar memiliki keterkaitan dengan Hizbullah.
Kelompok bersenjata Syiah Libanon tersebut dinyatakan sebagai organisasi teroris di Israel, negara-negara Barat, Teluk Arab dan Liga Arab.
Hingga saat ini masih belum diketahui pasti mengapa pemuda berusia 26 tahun penduduk New Jersey itu melakukan serangan terhadap penulis warga Inggris tersebut. Namun, Matar pernah mengatakan kepada New York Post, dalam wawancara yang dilakukan di penjara, bahwa di sebelumnya menonton video-video Salman Rushdie di YouTube. Dia mengatakan, “Saya tidak suka dengan orang yang tidak jujur seperti itu.”*