Hidayatullah.com– Petinju putri Cindy Ngamba menjadi atlet pertama yang menyumbang medali untuk Tim Olimpiade Pengungsi dalam kompetisi Olimpiade Paris 2024.
Atlet berusia 25 tahun itu menaklukkan petinju wanita peringkat keenam asal Prancis Davina Michel pada hari Ahad untuk mencapai semi-final di kelas putri 75kg.
Oleh karena kedua atlet yang kalah di semi-final berhak mendapatkan medali perunggu, dengan demikian petinju kelahiran Kamerun itu sudah pasti akan mendapatkan medali dalam Olimpiade Paris 2024.
Ngamba pindahbke Inggris pada usia 10 tahun, tetapi tidak dapat ikut bertanding bersama tim Britania Raya karena dia tidak memiliki paspor Inggris, lapor BBC Ahad (4/8/2024).
“Sangat berarti bagi saya bisa menjadi pengungsi pertama yang pernah meraih medali [Olimpiade],” ujarnya. “Saya hanyalah seorang manusia, sama seperti pengungsi lain dan atlet di seluruh dunia.”
Kontingen terdiri dari para pengungsi Refugee Olympic Team pertama kali ikut berkompetisi dalam Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Namun, sebelum ini prestasi terbaik tim itu adalah berada di peringkat kelima di Olimpiade Tokyo dalam cabang karate melalui atlet Hamoon Derafshipour dan cabang taekwondo melalui atlet Kimia Alizadeh.
Ngamba, yang merupakan pembawa bendera Tim Olimpiade Pengungsi dalam pembukaan Olimpiade Paris, selanjutnya akan bertarung melawan atlet tinju Panama Atheyna Bylon pada hari Kamis.
Ngamba tidak berani pulang ke negeri asalnya Kamerun karena dia seorang lesbian. Homoseksual di Kamerun bisa dipidanakan dengan hukuman penjara sampai 5 tahun.
Meskipun sudah tinggal di Inggris selama 15 tahun, dia masih kesulitan mengurus visa dan belum mendapatkan status kewarganegaraan.
Lima tahun silam dia nyaris dideportasi, setelah mendatangi apa yang dia sangka proses lapor dan tanda tangan rutin bagi pengungsi guna memberitahukan pihak berwenang bahwa dia masih berada di negara itu.
Ngamba ditangkap, bersama dengan saudara lelakinya Kennet, dan dipindah dari kota Manchester ke kamp detensi di London, sebelum akhirnya dilepaskan keesokan harinya.
Sebelum Paris 2024, GB Boxing tidak berhasil memasukkan Ngamba ke dalam tim mereka untuk mengikuti program pelatihan atlet Olimpiade, GB Boxing bahkan mengirim surat kepada Kementerian Dalam Negeri supaya Ngamba diberi status kewarganegaraan Inggris.
Dia berhasil mendapatkan beasiswa bersama tim pengungsi International Olympic Committee (IOC), dan menjadi petinju putri pertama yang mewakili Refugee Olympic Team.*