Hidayatullah.com—Jabatan Mufti Perlis menyelenggarakan Persidangan Ilmuwan Nusantara (MIN) ke-2 di Kangar, Perlis Malaysia. Acara berlangsung selama dua hari, sejak tanggal 14-15 Nopember 2024.
Konferensi yang mengambil tema; “Kedudukan Agama dan Budaya” ini dibuka secara resmi oleh Raja Muda Perlis Tuanku Syed Faizuddin Putra Jami’lullail di Komplek Dewan Undangan Negeri Perlis.
Forum yang dipimpin Mufti Perlis SS Dato Prof. Dr. Mohd. Asri Zainal Abidin atau dikenal dengan Dr Maza dihadiri 30 peserta dari negara Asia; Malaysia, Indonesia, Thailand, Vietnam dan Kamboja.
Ketua Umum DPP Hidayatullah, Dr. H. Nashirul Haq hadir bersama delegasi dari Indonesia antara lain Ketua PP Muhammadiyah Bidang Tarjih, Prof. Dr. H. Syamsul Anwar dan Ketua Umum PP PERSIS, Dr. H. Jeje Zainuddin.
Dalam forum yang diikuti para ulama dan cendekiawan dari beberapa negara tersebut, Nashirul Haq menyampaikan beberapa kategori budaya, tradisi dan adat istiadat menurut pandangan Islam.
“Pertama, sesuai dengan Islam sehingga perlu dipertahankan. Kedua, bertentangan dengan Islam sehingga harus ditinggalkan. Ketiga, tidak ada perintah maupun larangan dalam Islam sehingga dibolehkan. Terutama jika mengandung maslahat, “papar Nashirul Haq.
Ia juga mendorong upaya islamiaasi budaya dengan pendekatan penanaman sunnah di masyarakat agar menjadikan karakter dan budaya.
“Kita perlu menanamkan sunnah seperti memberi salam, silaturahim, tolong menolong dan sebagainya agar mengakar menjadi budaya di masyarakat kita,” jelasnya.*