Hidayatullah.com—Maysa mengambil peran barunya pada hari Selasa, menurut manajer departemen di Bank Sentral Suriah yang meminta untuk tidak disebutkan namanya. Ini adalah pertama kalinya seorang perempuan memimpin lembaga keuangan.
“Kami menerima surat edaran internal kemarin yang menunjuk Dr Maysa Sabreen untuk memimpin Bank Sentral Suriah sementara,” katanya dikutip AFP.
Namun, dia tidak menyebutkan kapan masa sementara itu akan berakhir. Maysa, seorang pakar perbankan Suriah, menjabat sebagai wakil gubernur pertama sejak 2018.
Ia juga pernah menjabat di komite manajemen bank sentral, dewan direksi Bursa Efek Damaskus, Dewan Akuntansi dan Audit Nasional, Dewan Keuangan dan Kredit, serta dewan direksi Otoritas Pengawasan Keuangan Real Estat.
Mohammed Issam Hazime, yang memimpin bank sentral sebelum Maysa, diangkat pada tahun 2021 di bawah kepemimpinan Bashar al-Assad yang digulingkan oleh pemberontak pada 8 Desember.
Mata uang Suriah telah kehilangan 90 persen nilainya sejak dimulainya perang saudara pada tahun 2011, anjlok dari 50 pound menjadi 12.000 hingga 15.000 per dolar AS.*