Hidayatullah.com– Sejumlah pengusaha ternama Italia, termasuk perancang busana Giorgio Armani dan pimpinan Prada, Patrizio Bertelli, menjadi target AI phone scam, yang menirukan suara menteri pertahanan dengan pesan meminta bantuan untuk membebaskan seorang jurnalis Italia yang diculik di Timur Tengah.
Pihak kejaksaan di Milan sudah menerima empat pengaduan hukum, termasuk dari bekas pemilik klub sepakbola Inter Milan Massimo Moratti dan seorang anggota keluarga miliarder Beretta, pemilik pabrik senjata api tertua di dunia.
Menteri Pertahanan Guido Crosetto hari Senin (10/2/2025) mengatakan pihaknya akan melakukan pengaduan hukum setelah suaranya ditiru dan digunakan setidaknya dalam salah satu aksi penipuan lewat telepon tersebut, lansir The Guardian.
Sedikitnya satu target diketahui teperdaya oleh pelaku dan melakukan dua kali transfer senilai total €1 juta ke sebuah rekenydi Hong Kong setelah dia mengira akan mendapatkan ganti dari bank sentral Italia, Banca d’Italia.
Crosetto mengungkap perihal scam itu ke publik lewat media sosial, setelah pekan lalu menerima telepon dari seorang pengusaha ternama, yang sudah mentransfer uang dalam jumlah besar ke sebuah rekening usai melakukan pembicaraan via telepon dengan orang yang “diyakininya menteri pertahanan”. Setelah itu ada dua orang lain yang mengontak Crosetto dengan cerita senada.
Dia memilih untuk mengungkap masalah itu ke publik supaya tidak ada lagi yang tertipu masuk perangkap yang sama.
Beberapa orang lain yang menjadi target penipuan menceritakan bahwa mereka dihubungi oleh orang yang mengaku sebagai staf Crosetto, yang dikesankan sedemikian rupa sambungan telepon itu dari Kementerian Pertahanan di Roma.
Per hari Senin, tiga pengaduan sudah dilayangkan oleh anggota keluarga Aleotti yang merupakan pemilik perusahaan farmasi Menarini, anggota keluarga pemilik jaringan supermarket Esselunga, serta perancang busana Giorgio Armani yang stafnya dikontak oleh pelaku, lapor sejumlah media Italia.
Diego Della Valle pemilik Tod’s, serta wakil CEO Pirelli, Marco Tronchetti Provera jiga dikabarkan menjadi target penipuan.
“Mereka (para pelaku) adalah tukang tipu profesional yang memiliki teknologi serta kemampuan untuk mengidentifikasi targetnya,” kata Crosetto dalam sebuah acara bincang-bincang di televisi hari Ahad.
Pekan lalu, seorang nenek di Italia kehilangan uang €30.000 setelah menerima telepon dari seseorang yang diyakininya adalah anak perempuannya, yang meminta bantuan karena suaminya menabrak seorang ibu dan anaknya dan memerlukan uang segera untuk membayar pengacara.*