Hidayatullah.com – Keluarga dari sandera yang tewas dalam serangan udara ‘Israel’, Shiri Bebas, menolak kehadiran pejabat pemerintah ‘Israel’ di pemakamannya dan kedua anaknya, menurut media setempat.
Jenazah Shiri dan kedua anaknya dikembalikan oleh kelompok perlawanan Hamas ke keluarganya pada Ahad lalu di bawah gencatan senjata Gaza dan perjanjian pertukaran tahanan dengan ‘Israel’.
Hamas telah lama mengungkapkan bahwa keluarga Bibas terbunuh dalam pemboman ‘Israel’ tanpa pandang bulu di tengah perang genosida zionis di Jalur Gaza.
Menurut situs berita ‘Israel’, Walla, keluarga Bibas mengatakan kepada pemerintah bahwa mereka tidak ingin ada perwakilan pemerintah yang hadir dalam pemakaman tersebut.
Menteri Dalam Negeri ‘Israel’ Moshe Arbel akan mewakili pemerintah dalam pemakaman tawanan yang dibunuh, Oded Lifshitz, yang akan diadakan pada hari Selasa.
Pada hari Jumat, keluarga Bibas menuduh Perdana Menteri ‘Israel’ Benjamin Netanyahu telah menelantarkan para sandera selama perang Gaza dan gagal mengembalikan mereka dalam keadaan hidup.
Forum Sandera dan Keluarga yang Hilang mengatakan pada hari Sabtu bahwa keluarga Bibas belum menerima informasi resmi dari pemerintah mengenai keadaan pembunuhan mereka.
Kesepakatan gencatan senjata Gaza mulai berlaku bulan lalu, menghentikan perang genosida ‘Israel’, yang telah menewaskan lebih dari 48.300 korban, sebagian besar perempuan dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong tersebut dalam kehancuran.
Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan pada bulan November untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya, Yoav Gallant, atas tuduhan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.
‘Israel’ juga digugat terkait genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.*