Hidayatullah.com– Pemerintah Zionis Israel membagikan dan kemudian menghapus sebuah pesan di media sosial berisi ucapan belasungkawa atas kematian Paus Fransiskus, tanpa memberikan penjelasan alasan di balik langkah tersebut, lansir Reuters Rabu (23/4/2025).
Akun terverifikasi @Israel di platform X pada hari Senin memuat sebuah pesan belasungkawa berbunyi, “Rest in Peace, Pope Francis. May his memory be a blessing,” berikut foto yang menunjukkan pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma itu sedang mengunjungi Tembok Ratapan di Yerusalem pada 2014.
Koran The Jerusalem Post mengutip keterangan sejumlah pejabat di Kementerian Luar Negeri mengatakan bahwa Paus Fransiskus pernah membuat sejumlah pernyataan yang “menentang Israel” dan pesan di media sosial itu ditampilkan karena terjadi “error”.
Kementerian Luar Negeri, yang media sosialnya di platform X bertautan dengan akun @Israel itu, tidak menanggapi permintaan komentar yang diajukan Reuters.
Paus Fransiskus, yang meninggal dunia pada hari Senin (21/4/2025) di usia 88 tahun, pada November 2024 mengatakan bahwa masyarakat internasional hendaknya mengkaji apakah perang yang dilakoni Israel di Gaza sudah tergolong genosida terhadap rakyat Palestina.
Pada bulan Januari tahun ini, Paus Fransiskus menyebut situasi tidak manusia di Gaza “memalukan”, sehingga mengundang protes dari kepala rabi Yahudi Roma yang menuding pemimpin Katolik Roma itu “berpihak” pada satu kubu.
Selama 12 tahun memimpin Vatikan, Paus Fransiskus selalu berhati-hati supaya tidak dianggap berat sebelah ketika menyikapi konflik Palestina-Israel. Dia mengecam sentimen anti-Yahudi yang marak di seluruh dunia, dan selalu melakukan pembicaraan lewat telepon pada malam hari dengan komunitas Kristiani di Gaza selama peperangan berlangsung.*