Hidayatullah.com– Kepolisian Hong Kong melaranga video game asal Taiwan Reverse Front: Bonfire yang memungkin penggunanya berperan sebagai petempur dari Taiwan, Hong Kong dan lainnya membuat rencana untuk menggulingkan Partai Komunis China.
Dalam surat peringatan keras yang dirilis hari Selasa (10/6/2025), polisi mengatakan siapa saja yang mengunduh atau merekomendasikannya akan menghadapi tuntutan hukum yang serius, karena video game itu “menganjurkan revolusi bersenjata,” lansir The New York Times.
Reversed Front: Bonfire merupakan video game strategi perang dengan tampilan visual penuh warna bergaya manga. Para pemain dapat memilih peran menjadi propagandis, pelindung, mata-mata atau gerilyawan dari Taiwan, Mongolia, serta Hong Kong, Xinjiang dan Tibet. Ceritanya merupakan simulasi menggulingkan pemerintahan Partai Komunis China. Sebagai alternatif, pemain juga dapat memilih untuk mewakili petempur pro-pemerintah.
Game tersebut sudah dihapus dari toko aplikasi Apple di Hong Kong pada hari Rabu, tetapi masih bisa diunduh di tempat lain. Game itu tidak pernah tersedia di China daratan.
Awal bulan ini, Google menghapus game tersebut dari toko aplikasinya, dengan alasan penggunaan bahasa yang mengandung kebencian, menurut para pengembang.
Saat ditutup, game itu sudah dinikmati banyak gamer.
ESC Taiwan yang membuat game tersebut merupakan satu kelompok yang terdiri dari sukarelawan anonim, yang berani bersuara lantang menentang Partai Komunis China. Produk mereka, yang mencakup permainan papan yang dirilis pada tahun 2020, didukung oleh donasi dari masyarakat.
Para pengembang mengatakan bahwa penghapusan game tersebut menunjukkan bagaimana aplikasi seluler di Hong Kong sudah menjadi target sensor politik seperti yang terjadi di China daratan.
Melalui media sosial, ESC Taiwan mengucapkan terima kasih kepada pihak berwenang karena mendapatkan publikasi gratis dan nama game tersebut dicari banyak orang lewat mesin pencari Google.*