Hidayatullah.com– Tiga belas warga sipil dan lima tentara tewas dalam serangan bunuh diri dengan menabrakkan dua mobil berisi bom ke sebuah lokasi militer di bagian barat laut Pakistan pada hari Selasa (4/3/2025), kata pihak militer memperbarui laporan jumlah korban.
Lima tentara tewas dalam baku tembak sengit melawan para pelaku. Malangnya, 13 warga sipil ikut menjadi korban dalam peristiwa itu.
Efek ledakan meruntuhkan atap sebuah masjid tidak jauh dari lokasi bom, tidak lama setelah warga berbuka puasa di sebuah pasar yang dipenuhi pengunjung, kata sebuah sumber militer yang enggan identitasnya diungkap, lapor Reuters Rabu (5/3/2025).
Pasukan keamanan berhasil menggagalkan upaya para pelaku bersenjata untuk memasuki fasilitas militer usai ledakan bom bunuh diri, kata sumber tersebut. Enam orang dari kelompok penyerang tewas dalam baku tembak.
Belum ada pihak yang mengaku sebagai pelaku. Namun, kelompok Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP) kerap melancarkan serangan terhadap kepolisian dan tentara di dekat perbatasan dengan Afghanistan.
Dua belas orang tewas dan 30 lainnya terluka dalam serangan hari Selasa itu, kata Muhammad Nauman, seorang juru bicara sebuah rumah sakit terdekat.
Jumlah korban anak yang tewas direvisi turun menjadi enam pada hari Rabu dari tujuh dalam laporan rumah sakit hari sebelumnya, kata Nauman. Semua korban itu merupakan warga sipil yang tertimpa bangunan ambruk.
Petugas masih mencari korban di bawah reruntuhan bangunan.
Ali Amin Gandapur, kepala menteri di Provinsi Khyber Pakhtunkhwa di mana peristiwa itu terjadi, mengutuk serangan tersebut.
“Ambisi jahat para musuh Pakistan tidak akan dibiarkan berhasil mencapai tujuannya,” kata PM Shehbaz Sharif dalam sebuah pernyataan mengecam serangan itu.*