Hidayatullah.com—Tragedi kemanusiaan yang telah menelan ribuan korban jiwa di Mesir telah mengundang kecaman juga simpati dunia tak terkecuali Muslim di Indonesia. Sepertinya yang ditunjukan Komunitas Rindu Rosul (Rindu Rosul Community) yang menggelar konser kemanusian dan penggalan dana untuk rakyat Mesir, Kamis malam (22/08/2013).
Acara yang berlangsung di Gedung Bale Asri Islamic Center Jabar Jaln Diponegoro Kota Bandung tersebut diisi dengan tausyiah,hiburan nasyid dan doa bersama.Dalam tausyiahnya KH. Hilman Rosyad Shihab Lc mengajak hadirin dan rakyat Indonesia untuk membantu rakyat Mesir dengan segala upaya baik harta,tenaga maupun doa.
Menurutnya Mesir yang mendapat sebutan Ibu Dunia (Ummudunya) sebagai salah satu pusat peradaban baik Islam maupun non Islam juga pusat ilmu seharusnya mendapat pembelaan Muslim sedunia.
“Penderitaan rakyat Mesir adalah penderitaan kita begitupun darah para syuhada yang menjadi korban kebrutalan tentara juga darah Muslim sedunia. Luka mereka harus mampu kita rasakan perihnya dalam tubuh kita,”ujar mantan anggota DPR RI tersebut.
Sementara itu Yusuf Burhanudin, Lc alumni Universitas Al Azhar Kairo menceritakan pengalamannya selama menuntut ilmu di universitas Islam tertua tersebut. Menurutnya puluhan ribu mahasiswa Muslim sedunia khususnya mahasiswa dari Indonesia yang pernah dan sedang belajar di sana pasti mempunyai “hutang kebaikan” kepada rakyat Mesir.
“Saat kami kelaparan mereka memberi makan,saat kami tidak mempunyai biaya mereka memberi beasiswa. Dari Mesir ilmu Islam di pelajari dan disebarkan ke segala penjuru dunia,ulama-ulama kita mayoritas alumni dari sana. Saat ini Mesir memerlukan kita,masih kita terdiam?,”tanya Yusuf yang delapan tahun tinggal negeri Spink tersebut.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Acara yang bertajuk “Doa Untuk Negeri Para Nabi” tersebut juga diisi dengan hiburan nasyid dan lagu-lagu islami dengan menampilkan penyanyi Opik Tombo Ati,Ebiet Beat A,BPM,Edcoustic juga pembacaan syair. Ribuan hadirin yang hanya duduk di lantai gedung nampak larut doa. Juga di gelar teleconfrence secara live dengan narasumber Nandang Burhanudin mahasiswa Indonesia yang masih tinggal di Mesir.
Sebelum acara ditutup dengan doa bersama,dilakukan penggalangan dana yang dikoordinir PKPU selaku lembaga kemanusiaan nasional.*