Hidayatullah.com–Berkas penting yang dimaksuksudkan untuk mengadili mantan Presiden Yugoslavia, Slobodan Milosevic itu adalah dokumen yang berupa laporan Mahkamah Pertahanan Yugoslavia tahun 1990 an.
Seperti banyak diberitakan, Uni Serbia dan Montenegro, bentuk baru federasi Yugoslavia, memenuhi permintaan Tribunal PBB mengirimkan bukti keterlibatan Milosevic ke pengadilan Den Haag.
Jaksa penuntut dalam proses terhadap Slobodan Milosevic berharap, dokumen itu bisa membuktikan keterlibatan langsung mantan Presiden Yugoslavia itu dalam tindak kejahatan kemanusiaan.
Sebelumnya, beberapa bulan lalu, wanita bertangan besi, Biljana Plavsic (72), yang juga bekas pemimpin Serbia-Bosnia dihukum penjara selama 11 tahun penjara karena dianggap terlibat pembantian terhadap warga muslim Bosnia.
International Tribunal telah menjatuhkan hukuman pada Plavsic pada Februari lalu seusai dirinya mengaku memainkan peranan utama dalam kampanye pembunuhan terhadap penduduk muslim Croatia dan Bosnia semasa tahun 1992 hingga 1995.
Lebih dari 200 ribu muslim Bosnia diperkirakan meninggal atas pembantaian yang dilakukan Slobodan Milosevic saat menjadi Presiden Yugoslavia.
Jauari lalu, dalam pengadilan perang di Den Haag, Mantan Presiden Serbia Milan Milutinovic dan mantan Presiden Yugoslavia Slobodan Milosevic mengaku tak bersalah alias mangkir dalam kasus pembunuhan etnis Albania selama konflik Kosovo, tahun dan muslim Bosnia pada 1990-1990.
Kedua orang penting itu dikenai tuduhan empat kejahatan melawan kemanusiaan, serta kejahatan perang, karena ia “mengetahui” dan dengan “sepenuh hati” berpartisipasi dalam memaksa pindah, dan terlibat pembunuhan etnis Albania, periode 1 Januari hingga 20 Juni 1999.
Namun, Pengadilan PBB mengatakan, alasan itu tanpa bukti. Karena, sebagai Presiden Serbia dan anggota Dewan Pertahanan Tertinggi, Milutinovic seharusnya bertanggung jawab pada tindakan kriminal selama perang yang melibatkan pasukan Serbia di Kosovo.
Bersama Milosevic dan tiga pejabat lain, PBB menuduhnya, bertanggung jawab pada pendeportasian 800.000 warga Albania dan pembunuhan ratusan orang lain oleh pasukan Serbia. Sebelumnya, Provinsi Albania dihuni sekitar dua juta rakyat. (rnw/cha)