Hidayatullah.com–Pasukan Israel yang berada dari kam pelarian Rafah di wilayah jalur Gaza-Mesir kemarin mengemukakan alasan bahwa gerakan itu bertujuan mencari dan memusnahkan terowongan yang digunakan untuk menyeledupkan senjata.
Serangan di jalur Gaza adalah yang serangan terbesar dalam masa enam bulan di mana terjadi pertempuran sengit antara pasukan Yahudi dan pejuang Palestina.
Dalam kejadian itu setidaknya delapan rakyat Palestina termasuk dua anak-anak terbunuh dan puluhan lainnya cedera dalam pertempuran.
Lembaha bantuan dari PBB (UNRWA) yang menjaga pelarian mengatakan sekitaer 2000 rakyat Palestina telah kehilangan rumah dalam serangan itu mengakibatkan musnahnya rumah sebagaian besar penduduk Palestin.
“Kami dapati banyak kemusnahan pada kam pelarian ini,” ujar Peter Hansen, ketua UNRWA selepas meninjau kerusakan di kawasan tersebut
“Banyak rumah , mungkin kira-kira 120 musnah sama sekali,” katanya.
Menurut Saed Zoarub sebanyak 70 lagi rumah rusak akibat tindakan tentera Yahudi dalam serangan itu. Saed Zoarub
Secara keseluruhan sebanyak 3500 rumah penduduk Palestina dimusnahkan tentera Israel di wilayah Gaza dalam masa tiga tahun lalu termasuk 1200 di Rafah, kata seorang pegawai bandara.
Tentera Israel mengatakan mereka tidak tahu angka sebenarnya rumah yang telah dimusnahkan dalam serangan terbaru di Rafah. Tetapi kira-kira 30 buah rumah tidak didiami dan digunakan untuk melindungi pejuang Palestina.
Mereka juga mengatakan rumah-rumah yang lain yang dimusnahkan Yahudi dianggap digunakan untuk menyelendupkan senjata bagi pejuang Palestina.
Untuk menghabisi warga Palestina, alasan apapun bisa digunakan Israel. Kali ini, untuk menghancurkan rumah warga itu Yahudi membuat alasan tempat penyelundupan senjata. (AFP)