Hidayatullah.com–Seorang pejabat di Pakistan memerintahkan agar seluruh majalah mingguan Newsweek edisi 22 Nov berjudul, “Clash of Civilizations” (benturan peradaban). Menurut pejabat Islamabad, Tariq Mahmoud Bajwa seperti dikutip kantor berita AP Pakistan, majalah itu akan dikenai denda.
Menurut Tariq, seperti dikutip AP, edisi majalah itu “Menyatakan pendapat yang kontroversial sama dengan mencemari Al Qur’an, kitab suci umat Islam”.
Laporan itu mengatakan bahwa pihak berwenang Pakistan tengah mempertimbangkan untuk menempuh jalur hukum terhadap majalah tapi laporan itu tidak menjelaskan lebih lanjut secara detail.
Seorang petugas keamanan mengatakan bahwa pihak berwenang tidak akan mengambil tindakan apapun sampai seluruh majalah Newsweek edisi Nov. 22 yang sudah habis terjual di toko-toko buku.
Pihak majalah tidak berkomentar apapun mengenai materi berita, juru bicara Newsweek Jan Angilella berkata, “Majalah ini diterbitkan pada tanggal 22 November, artikel itu berjudul “Benturan peradaban” membicarakan tentang pembunuhan Theo Van Gogh, seorang pembuat film di Belanda, tentang agama dan ragam etnik di Eropa”.
Berita yang dicekal itu merupakan cuplikan dari film karya Van Gogh mengenai cara Islam memperlakukan wanita, disisipi dengan beberapa ayat Al Qur’an yang ditulis diatas tubuh semi-bugil seorang wanita.
Hampir 97 % dari 150 juta penduduk Pakistan adalah Muslim. Menurut undang-undang di Pakistan, siapa saja yang menghina dan melecehkan Islam, Rasulullah Muhammad SAW ataupun Al Qur’an akan dijatuhi hukuman mati.
Artikel di majalah Newsweek dinilai mengandung penghinaan kepada Tuhan dan sangat provokatif. Di bulan Juli, Pihak berwenang Pakistan juga pernah mencekal majalah Newsweek edisi lainnya, juga karena artikel yang mereka nilai menghina Al Qur’an. (io/zal)