Hidayatullah.com–Polisi Israel kini sedang menyelidiki suatu kasus di mana suatu bayi-bayi dari Arab. Menurut dugaan, bayi itu telah dijual pada suatu kaum ultra-orthodox Yahudi. Pembeli Yahudi kemudian memberikan identitas baru kepada sang anak laki-laki itu seperti halnya nama baru Yahudi. Dan ia kemudian disekolahkan di sebuah sekolah agama Yahudi.
Polisi sudah menangkap seorang perempuan yang dicurigai sebagai perantara yang telah bekerja selama enam tahun. Dia menjadi perantara antara orang Arab dari Jaffa dengan seorang Yahudi ultra-orthodox, yang tidak memiliki keturunan.
Seperti dikutip situs berita Arab albawaba.com, orang tua sang bayi sudah mengakui mereka (Yahudi) telah membeli anak itu setelah usaha untuk mengadopsi seorang anak melalui departemen sosial gagal.
Sang perantara, yang kemudian dijadikan tersangka oleh polisi adalah seorang perempuan berusia Yahudi (57 tahun) dari Bnei Brak, yang berlokasi pusat kota Israel. Menurut tersangka, mereka telah berusaha mencoba untuk mengadopsi seorang anak melalui departemen kesejahteraan sosial, tetapi usahanya itu tidak sukses. Karena itu, mereka kemudian mendekati seorang perantara bayi untuk membeli atau mengadopsi bayi. Usaha adopsi bayi ilegal ini kemudian tercium aparat setelah mendapat laporan seorang wanita keturunan Arab-Yordan dari Jaffa, sekaligus ibu sang bayi.
Perempuan Arab, yang telah dinikahi oleh seorang pria keturunan Yahudi ini kawatir kepada nasib anaknya setelah pihak keluarga suami mengancam akan membunuhnya dan harus menyerahkan sang bayi kepada keluarga sang suami dari keturunan Yahudi ultra-ortodok itu.
Yuk bantu dakwah media BCA 1280720000 a.n. Yayasan Baitul Maal Hidayatullah (BMH). Kunjungi https://dakwah.media/
Pihak kantor kesejahteraan sosial juga menerima laporan mengenai usaha pengadopsian secara ilegal seorang bayi laki-laki berusia 6 tahun. Penyelidik kemudian menangkap orang tua yang mengaku telah membeli sang bayi dengan imbalan harga sebesar 7.000 NIS (setara dengan 1600 USD). (albawaba.com)