Hidayatullah.com–Umar Basyir akhirnya memenangkan pemilu presiden Sudan yang dilakukan secara terbuka untuk pertamakalinya dalam kurun waktu 24 tahun terakhir.
Basyir berhasil meraih 68% suara, sementara Salva Khiir juga bisa mempertahankan jabatannya sebagai presiden wilayah otonomi Sudan Selatan dengan 92,99%. Demikian pengumuman dari Komisi Pemilu Nasional Sudan, Senin (26/4).
Setelah pemilu yang dinilai pengamat luar dilakukan di bawah standar global itu, Basyir (Partai Kongres Nasional) sepertinya akan membentuk koalisi dengan Kiir (Gerakan Pembebasan Rakyat), sehubungan dengan referendum tahun 2011 yang akan menentukan apakan Sudan Selatan harus memisahkan diri dan menjadi negara terbaru di Afrika.
Setelah hasil pemilu diumumkan, Basyir tampil di televisi pemerintah dan mengatakan kepada rakyat Sudan bahwa mereka telah mencapai kemenangan moral di mata dunia dengan cara yang beradab dan berkelas tinggi. Basyir juga menyampaikan, Sudan akan melakukan referendum atas wilayah selatan sebagaimana yang telah dijadwalkan.
Banyak orang Sudan selatan yang khawatir, Basyir akan mengacaukan referendum agar bisa tetap mengontrol kekayaan minyak yang terdapat di wilayah tersebut.
Pemilu Sudan itu membuktikan bahwa Basyir–meskipun ditetapkan sebagai penjahat perang oleh Pengadilan Kriminal Internasional–masih memiliki pendukung yang besar. Dia memenangkan suara mayoritas di wilayah utara hingga 95%, meskipun agak kecil di tiga wilayah Darfur dan perbatasan.
Kiir berhasil menguasai suara di wilayah selatan. Meskipun demikian, kemenangan Kiir dan Basyir itu dinilai banyak pihak didapat dengan cara curang. Oleh karenanya, jika kedua orang itu membentuk koalisi, maka diperkirakan koalisi itu akan lemah.
“Mereka menggodok para tokoh. (Basyir) tidak mencapai 51% suara,” kata pemimpin Reformasi dan Pembaruan UMMA Mubarak Al-Fadil, kepada Reuters.
Pengumuman hasil pemilu dilakukan dibawah pengamanan ketat. Didampingi anjing pelacak, polisi memeriksa setiap kendaraan yang berada di luar lokasi pengumuman. Lima truk petugas keamanan dikerahkan untuk berjaga-jaga di sekitarnya. Pendukung partai Basyir berkumpul di markas besar partai sambil mengibar-ngibarkan bendera mereka. Sebagian orang menyembelih unta untuk hidangan pada acara perayaan kemenangan di malam hari. [di/an/hidayatullah.com]