Hidayatullah.com–Aktivis pendidikan di Saudi Arabia melakukan kampanye untuk menentang keputusan Menteri Pendidikan Saudi Arabia yang berniat menggabungkan siswa dan siswi di satu ruang kelas yang sama pada jenjang sekolah dasar. Hampir semua kalangan mendukung dibatalkannya keputusan Menteri tersebut, karena dinilai lebih banyak membawa dampak yang negatif. Demikian dilansir Islammemo.cc (24/5).
Dalam kampanye yang dilakukan di situs Facebook, para aktivis pendidikan menyatakan bahwa protes yang mereka lakukan sebagai bentuk saling nasehat-menasehati dan saling tolong-menolong kepada sesama umat Islam. Mereka juga mengatakan bahwa penolakan terhadap keputusan Menteri itu dilakukan untuk menjaga Haramain, agar tidak sampai terjadi ikhtilath di sekolah-sekolah.
Menteri Pendidikan dan Pengajaran Saudi Arabiya telah mengeluarkan keputusannya pada hari Rabu (6/5/), yang menyatakan bahwa masalah penggabungan antara siswa dan siswi di satu kelas pada sekolah dasar telah lama dibahas sejak kurang lebih dua puluh tahun yang lalu, serta menjelaskan bahwa proses penggabungan tersebut layaknya seperti program khusus untuk kelas-kelas unggulan yang diisi oleh siswa-siswi yang terpilih dan berprestasi.
Menteri Pendidikan tersebut mengatakan bahwa parameter yang digunakan untuk mengukur kemampuan siswa-siswi lebih baik, digunakan pada tingkatan sekolah dasar ini.
Ia juga menambahkan bahwa ada beberapa kesalahan dalam pengajaran yang tidak dapat dipahami dengan jelas akibat dari pemisahan antara kelas siswa dan siswi, maka dari itulah mereka semua harus digabungkan di satu kelas khusus yang sama. [sadz/mfk/hidayatullah.com]