Hidayatullah.com—Amerika Serikat kembali menunjukkan phobia-nya terhadap Islam. Hal itu tercermin dari penahanan kembali aktor terkenal Bollywood Shahrukh Khan di bandara New York.
Sebagaimana dilansir Hindustan Times, Shahrukh Khan yang dikenal dengan sebutan SRK, terlambat 3 jam dari jadwal undangan sebagai pembicara di Universitas Yale, Kamis (12/04/2012). Hal itu dikarenakan ia ditahan di Bandara White Plains selama 2 jam, setelah tiba dari India menggunakan pesawat pribadi.
Penahanan di bandara Amerika Serikat tersebut bukan yang pertama kalinya dialami SRK. Pada tahun 2009 Bandara di Newark menahannya dan baru melepaskan SRK setelah Kedutaan India di AS turun tangan.
Tidak jelas mengapa SRK ditahan di bandara dan ditanyai selama 2 jam pada Kamis itu. Namun, kemungkinan besar penyebabnya sama seperti dulu, karena ia memiliki nama khas seorang Muslim.
Pihak berwenang Amerika Serikat menyangkal bahwa SRK ditahan, dengan mengatakan bahwa aktor terkenal itu hanya ditanyai.
Menurut keterangan pihak Universitas Yale, aktor Bollywood itu sangat kesal dengan penahanan tersebut, sehingga mereka perlu waktu untuk menenangkannya sebelum tampil sebagai pembicara.
“Kapanpun saya merasa sombong atas diri saya, saya selalu melakukan perjalanan ke Amerika. Orang-orang di imigrasi menendang sang bintang dari popularitas kebintangannya,” kata SRK dihadapan para mahasiswa Yale, salah satu universitas paling bergengsi di Amerika Serikat.
“Mereka (petugas imigrasi) selalu menanyai berapa tinggi badan saya, dan saya selalu berkata bohong dengan menjawab 5 kaki 10 inci. Selanjutnya saya akan menjawab yang lebih menantang. (Jika mereka menanyai saya) Apa warna kulitmu, maka akan saya jawab putih,” kata SRK menunjukkan selera humornya seraya menyindir.
Shahrukh Khan pernah membintangi film “My name is Khan” yang menyentil phobia Amerika Serikat dengan semua hal yang berbau Islam.*