Hidayatullah.com—Menteri dalam negeri Israel hari Jumat mengatakan bahwa dia berharap secepatnya bisa memindahkan para imigran asal Afrika dari Tel Aviv dan tempat-tempat lainnya ke sebuah kamp tahanan yang dirancang sebagai “kota tenda,” lansir AFP (8/6/2012).
Pengadilan Israel hari Kamis memutuskan bahwa 1.500 imigran asal Sudan Selatan harus dideportasi, setelah dinyatakan bahwa mereka tidak terancam nyawanya di negara asal.
Kepada radio publik Israel Mendagri Eli Yishai mengatakan bahwa 40.000 imigran Sudan dan Eritrea akan menjadi target selanjutnya.
“Mereka akan segera dideportasi secara sukarela atau terpaksa,” kata Yishai. “Jumlah mereka telah mencapai taraf membahayakan identitas Yahudi.”
Sebagai langkah pertama, jelas Yishai, para imigran itu akan ditangkapi dan dimasukkan ke dalam sebuah pusat tahanan yang sedang dibangun di selatan Israel. Proyek pembangunan kamp tahanan imigran itu bernilai 250 juta shekel atau USD6,7 juta.
Begitu kamp selesai –yang akan rampung dalam beberapa bulan– maka imigran Afrika yang ada di Tel Aviv, Eiliat dan lainnya akan dimasukkan ke dalam kamp yang berisi tenda-tenda itu.
Menurut data statistik kementrian dalam negeri, jumlah imigran Afrika di Israel mencapai 60.000 orang, sebagaian besar berasal dari Sudan dan Eritrea.
Upaya lain yang dilakukan Zionis Israel untuk menghambat masuknya para imigran adalah dengan membangun tembok canggih di sepanjang perbatasan dengan Mesir di Sinai. Dari 240 kilometer tembok yang direncanakan, sampai saat ini sudah rampung 170 kilometer. Sisanya dijadwalkan selesai akhir tahun ini.*