Hidayatullah.com– “Saya tidak akan konser di Israel, sampai saya melihat sebuah negara Arab, negara Islam, mendapatkan hak demokrasi. saya tidak akan mengerti bagaimana orang bisa mempermasalahkan hak-hak demokrasi untuk mereka (orang Palestina).”
Ucapan itu tidak keluar dari seorang aktivis pembebasan Palestina, atau dari mulut seorang HAMAS dan sebagainya. Tapi ucapan itu keluar dari seorang Johny Rotten, seorang berandalan yang melegenda melalui sebuah band yang memiliki kelas yang sama dengan The Beatles yaitu Sex Pistols.
Rotten yang terinspirasi dari keputusan sahabatnya Elvis Costello, seorang penyanyi lawas asal Inggris yang sama-sama membatalkan konser di Israel.
“Jika Elvis Costello menarik diri dari konsernya di Israel karena bersimpati pada Palestina, maka itu adalah keputusan yang baik, dan saya boleh sepakat dengan dia bukan?,” ujarnya.
Sebelumnya Costello berkata “Saya melakukan semua ini atas dasar hati nurani dan naluri saya sebagai manusia, dengan dibatalkannya konser ini, saya harap masyarakat dapat melihatnya sebagai sebuah harapan akan adanya perdamaian dimasa mendatang” jelas Costello seperti dikutip elecktronicintifadhah.com tegas membatalkan konsernya di Tel Aviv Israel.
Demam anti Israel dikalangan musisi dunia yang dimotori oleh komunitas punk against apartheid ini bukan hanya sebatas bagaimana memboikot konser di Israel, tapi juga ajakan untuk menolak kapitalisme dan memboikot produk-produk korporasi yang memberikan keuntungan bagi Zionis Israel.
Kolektif Punk Againts Apartheid adalah sebuah kolektif international yang digerakkan oleh para punk seluruh dunia untuk memberikan dukungan bagi kemerdekaan bangsa Palestina dari cengkraman penjajahan zionis Israel.
Punk Againts Apartheid sudah mengirimkan surat kecamannya kepada para artis baik punk hingga metal yang hendak konser di Israel agar membatalkan konsernya, artis-artis yang mendapat kecaman itu antara lain Jello Biafra, Red Hot Chili Peppers, Napalm Death, Rage Againts The Machine, Dead Kennedys dan sebagainya.
Bahkan dukungan terhadap sikap anti Israel ini juga terus berdatangan selain Johny Rotten dan Elvis Costello tercatas gitaris dunia Carlos Santana juga ikut membatalkan konsernya di Tel Aviv. Tidak tanggung-tanggung band rock n roll Pink Floyd juga termasuk yang mendukung gerakan anti apartheid Israel ini.
Jika kelompok Punk, Atheis, Nasrani dan kelompok-kelompok yang jauh dari tauhid saja memiliki militansi dan keperdulian sedemikian rupa. Bukan hanya menolak konser di Israel, tapi juga mulai memboikot produk-produk yang memberikan keuntungan devisa bagi Israel? Bagaimana dengan kita sebagai muslim yang terikat iman dan aqidah dengan saudara-saudara kita di Palestina?
Jangan Tanya apakah anda sudah mampu memboikot 100% produk Israel di negeri ini, tapi Tanya pada diri kita apakah kita sudah mulai memilih memboikot produk Israel yang mana yang akan mulai kita boikot dalam hidup kita? Walau itu hanya satu produk saja yang penting adalah memulai!*/ thufail