Hidayatullah.com—Bagian barat daya Iran hari Sabtu (11/8/2012) diguncang dua gempa kuat yang mengakibatkan puluhan orang tewas dan ratusan orang terluka, serta puluhan desa hancur.
Dilansir oleh AFP, menurut pusat seismologi Universitas Teheran gempa di Tabriz, yang berpenduduk 1,5 juta jiwa, berkekuatan 6,2 dan 6,0 skala Richter. Gempa terjadi pada pukul 16:53 waktu setempat atau 1223 GMT, dengan pusat gempa hanya 60 kilometer dari Tabriz dan dekat kota Ahar di kedalaman 10 kilometer.
Namun, menurut US Geological Survey (USGS), yang memonitor gempa di seluruh dunia, kekuatan gempa di Iran itu mencapai 6,4 dan 6,3 skala Richter.
Kota Tabriz selamat dari guncangan gempa dan tidak ada laporan tentang korban nyawa, meskipun bangunan-bangunan mengalami keretakan. Namun, menurut keterangan gubernur setempat Ahmad Alireza Beigi kepada stasiun televisi pemerintah, keadaan desa-desa di sekitarnya mengkhawatirkan.
“Enam puluh desa … rusak parah dan membutuhkan pertolongan,” kata seorang anggota parlemen di kota Ahar, Abbas Fallah, lapor kantor berita Mehr.
USGS mengatakan, gempa kedua terjadi hanya sebelas menit setelah gempa pertama.
Sementara itu Fars News melaporkan, menurut laporan pejabat resmi Sabtu malam waktu setempat, korban nyawa sudah mencapai angka 180 dan lebih dari 1.350 orang lainnya luka-luka.
Menurut Wakil Menteri Dalam Negeri Hassan Qadami, 45 korban tewas ada di kota Ahar, 40 di Varazqan dan 50 orang di Harris. Sementara 18 lainnya meninggal di rumah sakit.
Wilayah Iran termasuk daerah rawan gempa karena banyak patahan bumi, dan di masa silam beberapa kali mengalami gempa besar. Gempa dengan korban terbesar beberapa tahun belakangan terjadi di Bam, Provinsi Kerman pada Desember 2003, dengan jumlah korban tewas 31.000 orang atau hampir seperempat populasi daerah itu. Dan pada tahun 1997 daerah Gilan dan Zanjan dihantam gempa sehingga mengakibatkan 37.000 orang tewas.*