Hidayatullah.com—Ratusan orang keturunan pendiri Kampung Paya Pahlawan di Alor Setar, Malaysia, berkumpul merayakan Idul Fitri bersama.
Delapan ratus sanak saudara ini berasal dari 100 keluarga, mulai dari generasi kelima sampai ke-13, keturunan Tok Nai Din, lansir BBC (21/8/2012) yang mengutip harian New Straits Times.
Salah seorang kepala keluarga, Syeikh Alauddin Syeikh Abu Bakar, mengatakan bahwa mereka datang dari berbagai tempat di Malaysia, termasuk Sabah dan Sarawak.
Dia menjelaskan, gagasan acara halal bihalal keluarga itu datang dari ayahnya Datuk Syeikh Abu Bakar pada tahun 1974. Sejak itu pertemuan diadakan setiap Idul Fitri.
“Saat itu, undangan dari mulut ke mulut namun sekarang berbeda, dan teknologi sangat membantu kami sehingga kami tetap bisa saling kontak. Jadi undangan dikirim melalui Facebook dan blog,” katanya.
“Alhamdulilah, tanggapan yang kami terima sangat menggembirakan dan kami bahkan bisa kontak dengan 1.000 anggota keluarga dari Brasil dan Australia empat tahun lalu,” tambahnya.
Memasuki tahun ke-39, pertemuan keluarga besar itu diadakan di sebuah gedung sekitar 20 kilometer dari Alor Setar, ibukota Kedah. Keturunan Tok Nai datang dari berbagai negara seperti Inggris, Amerika Serikat, Arab Saudi dan Meksiko.
Untuk makan minum ratusan orang tersebut panitia mengeluarkan biaya sekitar US$1.300 atau Rp12,5 juta.
Syeikh Alauddin mengatakan yang mereka ketahui tentang Tok Nai Din adalah ia pernah terlibat dalam perang Thailand.
“Yang kami tahu ia berasal dari Thailand tahun 1792 dan makamnya ada di Paya Pahlawan. Ia mungkin terlibat dalam perang Siam tahun 1821,” katanya kepada kantor berita AFP, mengacu pada upaya penaklukan Kedah oleh Kerajaan Siam.
Desa yang pertama kali didirikan itu kini sudah tidak ada lagi dan telah dijadikan peternakan.*