Hidayatullah.com—Pesepakbola Palestina yang belum lama dibebaskan dari tahanan Zionis Israel, Mahmoud Sarsak, telah mengkonfirmasi bahwa dirinya mendapat undangan untuk menghadiri laga El Clasico pada 7 Oktober mendatang, di tengah kontroversi kehadiran prajurit Israel Gilat Shalit di pertandingan yang sama.
“Belum lama tadi saya berbicara di telepon dengan duta besar Palestina [di Spanyol] dan ketua Federasi Sepakbola Palestina Jibril Rajoub, mereka menginformasikan mengenai undangan resmi ini,” kata Sarsak kepada stasiun televisi satelit Al Katib, Jumat (28/9/2012), seperti dikutip jurnalis aktivis Palestina Ali Abunimah dalam laporannya di situs Electronic Intifada.
Saat ditanya apakah ia akan memenuhi undangan itu, Sarsak mengatakan bahwa undangan tersebut merupakan penghargaan besar dan kemenangan untuk para tahanan Palestina, dan pada saat yang sama harus ada atlet yang pergi ke luar untuk menyuarakan tentang penderitaan bangsa Palestina. Namun, karena dalam acara itu akan hadir pula Gilad Shalit, maka ia akan menolak undangan tersebut.
Sarsak mengatakan bahwa Shalit, sebagai prajurit penjajah, ikut berpartisipasi dalam tindak kekerasan dan penghancuran atas rakyat Palestina di Gaza. “Slogan dia adalah senjata, sementara punya saya adalah sepakbola, yang mana pesannya adalah cinta dan perdamaian. Karena alasan ini saya akan menolak,” kata Sarsak.
Terkait kehadiran Gilad Shalit dalam laga bergengsi El derbi Español antara FC Barcelona dengan Real Madrid itu, Sarsak mengatakan bahwa sepengetahuannya FC Barcelona bukan sebagai pihak yang mengundang Shalit, melainkan bahwa klub sepakbola itu hanya menerima permintaan dari Shalit untuk bisa menonton pertandingan mereka.
Media Spanyol yang mengutip sumber-sumber dari klub melaporkan, seorang mantan menteri Israel meminta klub sepakbola Spanyol itu untuk mengundang Shalit.
“Saya tahu undangan itu diberikan setelah FC Barcelona mendapatkan tekanan keras, sehingga dia bisa melepaskan dilemanya. Tetapi rakyat Palestina tidak, dan tidak akan menjadi alat bagi orang lain untuk keluar dari dilema mereka,” tegas Sarsak.
Menurut Sarsak, menghadiri undangan itu sementara ada Gilad Shalit di sana “dapat menimbulkan kesan negatif bagi kepentingan Palestina.” Terlebih karena media-media Zionis melihat kehadiran dirinya di tempat yang sama dengan prajurit Zionis itu untuk memenuhi undangan normalisasi.
“Coba kita lihat khususnya di paragraf keempat dari undangan itu, yaitu seruan untuk ‘perdamaian dan harmoni’, yang mana jelas mengindikasikan kebijakan normalisasi,” kata Sarsak.
“Saya gembira mendapatkan undangan dari klub besar seperti Barcelona,” tegas Sarsak, “tetapi tidak di pertandingan yang sama, meskipun di pertandingan yang sama itu saya tidak akan bertemu dengannya [Shalit]. Karena ini merupakan undangan normalisasi.”.
Mahmoud Sarsak mendekam dalam penjara Zionis Israel selama tiga tahun tanpa dakwaan dan tanpa persidangan. Sarsak melakukan mogok makan selama tiga bulan hingga nyaris meninggal dunia, sebelum akhirnya Zionis mengeluarkannya dari tahanan pada Juni lalu.
Dalam pengumuman FC Barcelona yang dimuat dalam situs fcbarcelona.com (27/9/2012) berjudul ‘FC Barcelona, for peace and harmony in the Middle East’, pada paragraf keempat disebutkan, “FC Barcelona senantiasa ingin mempromosikan perdamaian dan harmoni di Timur Tengah.”
Sementara di paragraf awal FC Barcelona menegaskan bahwa pihaknya tidak mengundang Shalit, melainkan hanya memenuhi permintaan Shalit yang ingin melihat pertandingan di Camp Nou selama ia berkunjung ke kota Barcelona. Dan karena itu klub ternama Spanyol itu mengundang delegasi Palestina pada acara yang sama.*