Hidayatullah.com—Presiden Mesir Muhammad Mursy mengharapkan pemilihan umum bisa digelar pada bulan Oktober mendatang, menyusul penolakan pihak peradilan dan juga lawan politiknya atas rencana pemilu bulan April besok, lapor kantor berita MENA Rabu (27/3/2013).
Berbicara di depan masyarakat Mesir di Doha, Qatar, tempat di mana saat ini dia sedang mengikuti KTT Liga Arab, Mursy mengatakan dirinya “berharap pemilu parlemen akan digelar pada bulan Oktober dan parlemen dapat mulai bersidang sebelum tahun ini berakhir,” lapor MENA.
Majelis tinggi parlemen atau Dewan Syura, yang sekarang sementara memegang kekuasaan legislatif, menyetujui jadwal pemilu itu pada Selasa malam. Undang-undang yang diperlukan sedang digodok sebelum diratifikasi.
Pemilihan umum yang awalnya diumumkan Mursy akan digelar bulan April dibatalkan oleh pengadilan administrasi, sebab Mursy meratifikasi sendiri RUU pemilu tanpa mengirimkannya ke Mahkamah Konstitusi untuk mendapatkan persetujuan sebagaimana yang diamanatkan undang-undang dasar Mesir.
Presiden Mursy bersikukuh waktu pemilu bulan April besok merupakan waktu yang tepat untuk mengembalikan stabilitas negara, tanpa mendengarkan suara-suara yang masuk yang memperingatkan bahwa pemilu saat negara sedang kacau justru akan semakin menjerumuskan Mesir ke dalam jurang perpecahan yang mendalam.*