Hidayatullah.com—Duta Besar Israel Yaakov Amitai dipanggil oleh pemerintah Kairo menyusul kabar para staf di Kedutaan Mesir di Tel Aviv mendapatkan perlakuan buruk, kata jurubicara Kementerian Luar Negeri Mesir Amr Roshdy, Rabu (8/5/2013), lansir Al-Ahram.
Roshdy mengatakan, pihak Israel berupaya melarang para pejabat Kedutaan Mesir di Israel menghadiri perayaan Paskah Koptik pada hari Ahad lalu di Gereja Makam Kudus di kota Al-Quds (Yerusalem).
Gereja Makam Kudus diyakini umat Kristen sebagai tempat Yesus disalib dan dimakamkan.
Amitai juga diberitahu mengenai sikap Mesir yang tidak berkenan dengan serangan udara Israel terhadap Suriah belum lama ini.
Roshdy menggmbarkan serangan itu sebagai bentuk “pelanggaran kedaulatan nasional Suriah.”
Roshdy juga mengatakan, Mesir mengecam penahanan Mufti Besar Al-Quds Syaikh Muhammad Ahmad Hussein, yang dibawa paksa oleh aparat Israel dari rumahnya hari Rabu kemarin.
Zionis Israel menuding Syaikh Muhammad Ahmad Hussein terlibat dalam “kerusuhan” di Masjid Al-Aqsha saat sejumlah pemukim Yahudi berkunjung ke tempat itu.
Hubungan diplomatik antara Tel Aviv dengan Kairo memburuk sejak revolusi Mesir Januari 2011 yang menumbangkan rezim Husni Mubarak, yang dikenal mesra dengan Zionis dan Amerika Serikat. Banyak rakyat Mesir menuntut perjanjian Camp David 1978 antara Zionis dengan Mesir diubah atau bahkan dibatalkan.
September 2011 para demonstran menyerang Kedutaan Israel di Kairo. Sejak itu Israel masih terus mencari gedung baru untuk mengganti kantor misi diplomatiknya di Mesir.*