Hidayatullah.com—Amerika Serikat telah mengevakuasi 75 staf kedutaannya dari ibukota Yaman. Amerika dan dan Inggris memerintahkan warganya meninggalkan Yaman karena ada ancaman serangan teror.
Menurut Pentagon, warga Amerika Serikat diterbangkan ke luar Yaman dengan menggunakan pesawat militer.
Pentagon menolak memberikan penjelasan lebih lanjut dengan alasan keamanan.
“Departemen [Luar Negeri] mendesak warga AS untuk menghindari bepergian ke Yaman dan mendesak warga AS yang saat ini tinggal di Yaman untuk segera pergi,” bunyi pernyataan di situs Departemen Luar Negeri AS dikutip Aljazeera Selasa (6/8/2013).
Sementara itu kantor Kementerian Luar Negeri Inggris menentang seluruh rencana perjalanan ke Yaman dan mendesak keras agar warganya meninggalkan Yaman segera.
Inggris menyatakan, untuk sementara waktu staf diplomatiknya ditarik dari Yaman.
Italia juga mendesak warganya agar meninggalkan Yaman, karena ancaman penculikan sangat tinggi.
Sedangkan kantor badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa meningkatkan pengamanan gedung mereka, meskipun tidak menarik para stafnya.
New York Times hari Senin melaporkan bahwa penutupan kantor-kantor diplomatik AS dipicu oleh informasi kemungkinan adanya serangan dari Al-Qaidah. Informasi itu disimpulkan AS dari hasil penyadapan jalur komunikasi elektronik antara Ayman al-Zawahiri dengan tokoh Al-Qaidah di Semenanjung Arab Nasser al-Wuhayshi.*